The Last Night before the beginning of Kalbispheration days ♥ (30-31 Agustus 2012)
Haiii Blog Readers.... ♥
How are youu?
Sudah sebulan sekali ga ngeblog
sejak liburannya sudah berakhir dan harus siap untuk kembali ke kehidupan
kuliah...
How lucky am I, I have many best stories when I came back to
Campus..
Let’s see what am I story-telling to you.
“Detik- detik setelah
liburan yang benar- benar menyenangkan bersama teman- teman gereja di Sentul
buat Kebaktian Padang tgl 12 Agustus terlewati, acara jalan- jalannya buat
refreshing, nonton film di kompie dan berkumpul bersama keluarga pun berakhir
sudah. Cukup sedih kalau liburannya sudah abis, padahal saya masih belum cukup
puas dengan liburannya, karena saya belum pernah juga diajak jalan” sama teman-
teman
sekolahnya, walaupun saya tau kalau rumah saya dan mereka sangat jauh”, Padahal saya kepengen bisa ketemuan sama mereka, sekaligus reuni bersama sebagai temu kangen setelah beberapa bulan berpisah karena kesibukan dengan tugas masingnya. Dan saya pun kembali ke masa” kuliah seperti biasa........ L I MISS HOLIDAYS SO MUCH LIKE I MISS MY FRIENDS WHEN WE WERE TOGETHER...”
sekolahnya, walaupun saya tau kalau rumah saya dan mereka sangat jauh”, Padahal saya kepengen bisa ketemuan sama mereka, sekaligus reuni bersama sebagai temu kangen setelah beberapa bulan berpisah karena kesibukan dengan tugas masingnya. Dan saya pun kembali ke masa” kuliah seperti biasa........ L I MISS HOLIDAYS SO MUCH LIKE I MISS MY FRIENDS WHEN WE WERE TOGETHER...”
----The Last Day before Kalbispheration
days Tomorrow---
Dari bulan ke bulan, berhari- hari, berjam- jam, bermenit-
menit hingga detik- detik terakhir sebelum liburan berakhir tepatnya tanggal 30
Agustus ketika hari itu menjelang malam, saya bersama keluarga berkumpul
sebentar hanya untuk berbagi cerita apa yang telah saya rasakan selama liburan
yang cukup menyenangkan bersama teman- teman di gereja, keluargaku seusai sekolahnya.
‘I think I will feel so sad if this
holidays will be end.... L’
(kata”ku di dalam hati) Saat perjuanganku melewati malam jumat bersama keluarga
pun selesai, saya kembali ke kamar dan merenungkan diri sebelum saya
mempersiapkan kembali ke masa perkuliahan di Kalbis Institute. Dan tidak cuma itu,
saya mengambil waktu panjang dengan saat teduh (berbicara dengan Tuhan selama
30 menit ditambah berdoa 2x selama 30 menit atau 1 jam lebih). Saat teduh
selesai dengan baik dan berdoa, saya mulai merenungkan diri sebelum tidur.
Mengapa saya tiba- tiba mau merenungkan diri? Itulah pertanyaan yang sering
ditanya”kan walau kadang- kadang saya pasti ada masalahnya. Saya tahu kalau
saya merenungkan diri karena seperti yang saya pernah ceri ta dari dulu bahwa
saya pernah mengalami kejadian yang membuat saya tidak nyaman untuk hidup serta
situasi kondisinya di lingkungan di mana saya berada untuk belajar, bersekutu,
berkumpul bersama dan sebagainya.
Beginilah renungan saya
sebelum tidur....
‘Betapa baiknya
Engkau Tuhan kepadaku atas segala perjuangan, pemberian. perlindungan dan keselamatan
selama 20 tahun ini yang telah saya perjuangkan hingga akhir malam ini, saya
benar- benar bersyukur sekali setelah saya melewati beberapa bulan liburan
seusai sekolah dengan baik walau kadang senang kadang sedih kadang ada sukacita
kadang duka maupun bosan yang tidak pernah saya lupakan, namun malam ini adalah
malam terakhir yang saya rasakan. Seperti mendekati titik kiamat hidupnya yang
tidak saya senangi, maka saya ingin melanjutkan hidupnya sampai akhir tanpa
henti. Terus kurenungkan lagi apa yang akan terjadi ketika saya kembali ke
kehidupan kuliah, mengenal Mahasiswa Baru, kakak senior Kalbis serta dosen
pengajar matkul hingga belajar seperti biasa. Apa yang telah saya rasakan?
Takut? Iya, saya takut, saya takut... takut apa?
v
Saya takut jika saya tidak
bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan dosennya, bukan hal biasa seperti yang
dilakukan di sekolah..
v
Saya juga takut kalau saya
tidak mengerti apa yang dijelaskan dosennya mengenai pelajarannya, padahal aku
udah berusaha semampuku untuk belajar..
v
Saya takut stress kalau
kuliah sering ngasih tugas” dan deadline-nya, padahal saya bukan orangnya malas
untuk mengerjakannya dan akan tetapi hanya 1 hal yang membuat aku stress adalah
masalah kerja kelompoknya. Kerja kelompok tetap saja ada, saya kadang- kadang
belum dapat teman kelompoknya...
v
Saya takut kalau nilai-
nilai UTS, UAS nya jelek bukan karena salah memilih jurusan, saya tahu semua memang adalah hasil usaha keras serta
kemampuan saya.
v
Saya takut jika saya tidak
punya teman banyak, takut ga ada yang ngajak saya ngobrol” untuk berbagi
cerita, takut punya pengalaman yang sama di masa Sekolah dan di gereja, saya
pernah dicuekkin. dikerjain, dibullying bahkan juga diremehkan tentang
kekuranganku, seperti yang pernah saya ceritakan dulu, yang membuat saya jadi
sedih dan sakit hati padahal saya tidak pernah punya kesalahan sedikitpun
kepada mereka....
v
Saya takut jika saya
terlibat dalam suatu masalah yang tidak bisa terselesaikan dengan baik....
v Semua
yang ada cukup membuat saya takut bukan karena gagal dan sia- sia usahanya...
Padahal itu
belum benar- benar terjadi di kehidupan kuliah nanti, bagaimana pun sesuatu
tersebut terjadi, terjadilah. Saya pun merasakan semuanya, tetapi saya berharap
tidak akan ada masalah lagi untuk kedua kalinya atau beberapa kalinya dengan
teman” baru ataupun kakak seniornya setelah saya mengenal mereka baik- baik.
Saya berharap supaya mereka baik, ramah, mau bermurah hati, bersedia mengajak saya
pergi ke manapun aku mau jika ada acara/event serta mengajakku ngobrol. Itulah
segala yang saya harapkan untuk di masa kuliah nanti. Saya ingin mereka
terutama MaBa (Mahasiswa Baru) maupun kakak senior Kalbis mau menerima saya sebagai
teman baik tanpa ada masalah. Demi Tuhan, inilah renungan saya untuk malam
terakhir ini. Apapun yang terjadi pada saya, saya serahkan semua ini padaMu,
biarkan Tuhan pasti memberi segala sesuatu yang INDAH untuk saya dan
kehidupannya bagaimana, seperti apa rupanya nanti. ’
Setelah merenungkan diri selesai, aku bersiap tidur.........
----The beginning of the
day at Kalbis Institute----
Pagi- pagi sekali,
saya bangun setelah alarm hp nya berbunyi berapa kali. Dengan rada
malas, saya berjalan setelah saya tahu jam ini menunjukkan pukul 7 tepat,
padahal hari ini ada pengenalan MaBa dan briefing ospeknya jam 8 maka saya
tidak harus buru- buru karena jarak rumah saya dengan kampusnya dekat. Saat
saya bersiap- siap, yang dimulai dari mandi, breakfas+minum susu dan berpakaian
bebas, jamnya sudah menunjukkan hampir jam 8, saya buru- buru berangkat
daripada takut telat. ‘Ini bukan apa-
apa, kok suasananya seperti mau berangkat ke sekolah saja..’ (mulai bingung
dengan perubahannya dan malu) Setelah sampai di kampusnya dan masuk ke lobby
Aula besar, sudah ada beberapa calon MaBa yang lagi duduk berbaris rapi di setiap
barisnya sepertinya lagi menunggu briefing pengenalan, namun saya belum melihat
keberadaan kakak” seniornya di mana, Cuma ada bapak yang ada di depan kita jadi
kepala pembimbing ospek. Oh yeah, saya juga baru saja disapa sama seorang kakak
senior perempuan muslim dan berbadan kurus yang baru menanyakan saya, ‘Kamu jurusan apa sis?’ yang membuatku
tersentak kaget dan bingung. ‘hmm..jurusan
IT kak.’ Begitu saya jawabnya. ‘Ooh,
lewat sini saja, ada di barisan situ..’ (sambil mengantar saya ke barisan
jurusan IT dan saya pun duduk di lantai bersama calon MaBa). Sambil menunggu
dimulai acaranya kapan, saya awalnya masih bingung dengan keadaan yang
sekarang. Terasa berbeda sekali seperti yang saya rasakan, bukan seperti di
sekolah biasa kebanyakan agama Kristen maupun Katolik. Dan di kampus yang baru
sekarang sudah ada calon MaBa yang beragama Islam yang cukup banyak dan hanya
sebagian agama Kristen dan sedikit Katolik, namun saya tidak mau
mempermasalahkannya karena perbedaan ras sebagai pergaulannya. Lalu terdengar
suara briefing pengenalan ospek dimulai oleh Pak Arie Wibowo dengan peng-Absen-an
calon MaBa, walau dia ga tau keberadaan saya di mana, namun saya berharap dia
tahu nama saya. Menunggu peng-Absen-an selesai karena calon MaBa-nya banyak
jadi suka membuat Pak Arie bingung nama yang dipanggilnya ga terdengar dengan
jelas. Di sela- sela briefing pengenalan ospek, diawali dengan berkenalan
dengan calon MaBa lalu games kecil seperti lompat katak, lompat ke kiri-kanan,
ke depan-belakang, nyanyi lagu “Topi
Saya”, demo bersama (berteriak bagaimana/apa yang kita lakukan) di bagian
lingkarannya. Di saat itu, saya bersama beberapa calon MaBa juga disuruh oleh
karyawan bagian adminstrasi untuk pas foto di kantor Adminstrasi. Setibanya di
situ, sudah cukup ramai dengan anak calon MaBa yang baru saja selesai foto dan
kembali ke tempat games yang tadi, kebetulan sekali saya bertemu dengan dosen,
bu Evawaty Tanuar, yang membuat saya teringet waktu tes wawancara bersama
Rektornya, Ir.Sablin Yusuf. Saya jadi malu ketika disapanya, saya pun mencari
jas almamanter sesuai dengan ukuran saya beserta jas labnya. Ketika memakai
bajunya, saya lagi-lagi dibantu oleh bu Eva yang kebetulan menghampiri saya,
saya jadi salting. Sambil menunggu untuk difoto, saya merapikan diriku dimulai dari
rambut hingga bajunya biar tidak jelek fotonya dan tanda tangan absen calon
MaBa. Kemudian giliran saya yang akan difoto, ‘jepret....jepret....’ (jadi 2x
fotonya) namun belum sempet lihat hasilnya, saya sudah keluar duluan, melepas
jasnya dan kembali ke tempat yang tadi. Ketika kembali ke tempat games yang
tadi, saya jadi bingung dengan perubahan anak” yang berdiri melingkari kecil,
saya langsung buru- buru mencari tempatnya oleh kakak senior cowok yang ga saya
kenal membawa ke tempat yang satu. Lalu tiba- tiba kepala pembimbing ospek, Pak
Arie mendatangiku dengan membawa kartu briefing yang ketinggalan di kantornya,
‘Oh yeah, makasih ya pak.’ (sambil
menarik kartu yang dikasihnya) Namun......saya hampir melihat sosok kakak
senior cowok yang cakep berdiri menatap saya dan saya langsung berpaling
menyimpan kartunya ke dalam tasnya dan melanjutkannya tanpa tahu siapa dia.
Dimulai lagi dengan games kedua, duduk di belakang bangku teman secara
berurutan dalam lingkaran, lalu duduk dan istirahat sebentar sambil mendengar
briefing bapak pembina lainnya. Dan diakhiri dengan foto bersama calon MaBa
dalam bentuk Potrait Kalbis Institute dengan berdiri secara bersama”.
Foto dalam bentuk Potrait Kalbis Institute |
Setelah latihan
untuk berbaris agar bisa difoto dengan jelas, saya bersama calon MaBa cewek
bersiap” untuk berdiri di tengah”nya (dalam bentuk bulatan) dan sisanya (para
calon MaBa cowok) berdiri di belakang dalam bentuk daun yang melengkung sambil
diatur” letaknya. Saat proses foto dimulai, kami semua diberi aba- aba oleh
kakak pembina dan kami langsung lari ke tempat yang sama (senyuman 3 jari),
secara berulang kali kami semua difoto sampai hasilnya bagus, yang dilewati
dengan lambaian tangan terakhir. Proses foto bersama selesai, kami kembali ke
tempat berbaris yang tadi. ‘Ga terasa
saya sudah agak lama di sini dan sekarang sudah hampir jam 11 lebih. Kapan ya
ada briefing buat ospek.’ (pikiranku di dalam hati) Saat di dalam barisan,
saya melihat ada anak” calon MaBa jurusan lain yang barusan turun tangga
setelah briefing ospek selesai, bergantian dengan kami jurusan IT yang naik
eskalator ke lantai 4 yang membuat kakiku jadi pegel untuk melangkah. Menuju ke
tempat pertandatanganan calon MaBa, masuk ke kelas AR410 dan mencari tempat
duduk yang paling di depan. Akhirnya duduk di depan juga bersama calon MaBa yang
tidak saya kenal, kemudian menunggu briefing dimulai oleh kakak senior
perempuan berambut pendek dan berkacamata yang lagi- lagi mengingat saya mirip
dengan teman pemuda di gereja saya. Dialah namanya kak Dewanti Pertiwi yang
disapa dengan kak Wiwi, yang lagi memulai absennya dan memberi arahan untuk
persiapan ospek 3 hari minggu depan. Bersama kakak senior yang lainnya, kak Edo
Widiyanto serta kak Agung Mulyadi juga jadi mentor seperti kak Dewi, membantu
pengarahan. Kami kayak lagi dikerjain oleh kakak” seniornya, seperti disuruh
mengenakan pita hijau yang diikat di rambut sesuai bulan lahir, memakai name
tag, bertali rafia hijau di sepatunya, bawa tanaman, bawa makanan dengan nama
bahasa latin, dsb. Setelah pengarahan persiapan Kalbispheration days selesai,
kami disuruh berkenalan calon MaBa satu sama lainnya, hanya saya belum sempat
berkenalan dengan semua teman MaBa karena masih sedang bertanya” dengan kak Wiwi
yang juga disuruh ngasih tau tentang persiapannya walau dia tidak tahu saya ada
kekurangan maka dibantuin olehnya. Proses perkenalan selesai, diakhiri dengan
games kecil oleh kak Edo saat dia menyuruh Lisa Melyani dan Eka Saputra untuk
maju ke depan dan nyanyi. Sudah games lucu”an yang membuat kami tertawa riang,
cuma saya saja bingung, tidak tahu apa yang dingomongin mereka. Kecuali saya
sudah berkenalan sedikit calon MaBa yang duduk di sebelah saya, mereka tuh
Maria Tysna Daniella dan Tantri Kusumastuti, jadi saya ada kesempatan untuk
bertanya” dan ngobrol kecil kepada mereka berdua. ‘Thanks God’ (dengan perasaan
senang)
Briefing persiapan
Kalbispheration days selesai, kami sejurusan IT keluar kelas untuk kembali ke
Aula besar buat latihan nyanyi persiapan Apel Pagi hari Senin. Kami juga
disuruh latihan nyanyi lagu “MARS ITBK”
ciptaan Zefanya Wahyudinato secara berulang kali sambil menggenggam tangan ke
dada kiri. Setelah sesi latihan nyanyi selesai ditutup dengan doa, yang
dipimpin oleh Pak Arie. Kemudian pulaaaangggg...........namun ada yang belum
pulang karena ada kesempatan buat bertanya” tentang makanan dalam bahasa latin
dan artinya apa. J
0 comments :
Posting Komentar