Kebaktian Padang Spesial Edition "SUFFICIENT IN YOU" with Youth Kaput (12/08/2012)
Hai Blog Readers.... \(´▽`)/
Apa kabaaarrr?
I’m back again..
Tidak pernah merasakan bahwa liburan aku
sudah cukup lama dan sebentar lagi aku akan kembali ke kehidupan kuliah bulan
depan. Sekian lama dan setelah setaun yang lalu aku mengikuti Camp Remaja “STRIVING FOR INTEGRITY” with Teen Kaput
dan sebulan kemudian Camp Pemuda “PURSUIT OF
HAPPINESS” bersama Youth Kaput, hehehe
Really be GRATEFUL as I expected before.
Aku benar” mau ceritaaaa apa yang
telah aku lakukan selama sebelum mendaftar sampai joint to Kebaktian Padang in
Sentul City with Youth Kaput.
Pertama kali aku mendengar ada acara baru
dari mana yang telah aku temukan di sebuah brosur yang aku dapat dari SIPUT
Remaja yang membuat aku jd penasaran.. Pas baca- baca tulisan di brosur, aku
mengira itu acara dari Remaja padahal salah satu teman remaja aku bilang itu
dari Kaum Pemuda, aku jd kaget dan salting mendengarnya. ‘Oh
yeah.’ Setelah baca” isi dan aku mulai berpikir ‘Bisa atau tidak
ya? Saya takutnya ga
bisa karena suatu alasan lain.’ (sambil pikir” dan bertanya ke temen” yg lain yg juga mendapat brosur yg sama) ‘Okelah saya berharap saya bisa ikut.’ Lalu karena tidak abis berpikir, aku bertanya ke teman” aku yang tak lain Thirza, Thika n ci Cyndi lewat bbm juga. Ternyata hanya 2 orang yang ikut karena diberi tugas sama sie acara kebaktian Padang, sedangkan aku dan ci Cyndi akhirnya ikut karena takutnya pendaftarannya terakhir dan kita langsung ikut bersama mereka namun aku masih tidak tahu siapa saja yang ikut selain kita.
bisa karena suatu alasan lain.’ (sambil pikir” dan bertanya ke temen” yg lain yg juga mendapat brosur yg sama) ‘Okelah saya berharap saya bisa ikut.’ Lalu karena tidak abis berpikir, aku bertanya ke teman” aku yang tak lain Thirza, Thika n ci Cyndi lewat bbm juga. Ternyata hanya 2 orang yang ikut karena diberi tugas sama sie acara kebaktian Padang, sedangkan aku dan ci Cyndi akhirnya ikut karena takutnya pendaftarannya terakhir dan kita langsung ikut bersama mereka namun aku masih tidak tahu siapa saja yang ikut selain kita.
Lalu seminggu kemudian setelah pendaftaran,
tepatnya di hari minggu, 12 Agustus, inilah saatnya untuk kita. Pagi- pagi
sekali ketika aku bangun berasa kayak bersemangat sekali karena ingin bisa
bertemu dengan teman- teman gereja, setelah persiapan aku selesai dari kmren
malam sebelum esok harinya. Dan aku tak pernah lupa untuk set up lokasi yang
akan kita tuju di Foursquare. 10 menit kemudian aku tiba di GSG
Kayu Putih untuk check in ke para Panitia tak lain ada ci Felia Anisa
bersama kak Monalisa dan bertemu beberapa teman yang tak lainnya,
Thirza dan Thika yang sudah tiba duluan yang lagi duduk di bawah anak tangga di
depan pintu masuk. ci Cyndi juga sampai di sana bersama kak Aji, dari situ aku
tidak pernah tahu kalau ada anak remaja yang ikut setelah melihat anak remaja
perempuan dgn kaus berwarna hijau kebiruan muda dengan menenteng tas ransel,
datang untuk check in, dia itu Joanna
Grace dan beberapa menit kemudian sudah banyak teman yang datang beramai-
ramai di depan check in dan menunggu pembagian bus. Ada yang temu kangen, ada
yang lagi ngobrol” bahkan juga ada yang foto” sedikit sebelum keberangkatan.
Karena menunggu terlalu lama jadi berangkatnya ngaret, akhirnya ko Robert Immanuel memegang sebuah
pengeras suara sama kertas daftar nama yang sudah diabsen untuk pembagian bus.
Hanya ada 2 bus dengan jumlah anak pemuda kurang lebih 50 orang per bus, jadi
aku bersama ci Cyndi berada di bus pertama yang dipimpin oleh kak Mita. Saat berada di bus, aku tidak
tahu apa yang terjadi dan melihat dari depan ke belakang, sedangkan ci Cyndi
hanya lagi whatsapp-an maupun bbm-an dgn teman untuk datang. Tiba” aku melihat
ada seorang perempuan berambut pendek, berkulit putih dan china orangnya yang
pernah aku kenal lagi berdiri di dalam bus deket tempat duduk sambil menyapa ci
Cyndi, dialah Gabriella Adeline (Gaby). ‘Oh yeah, yeah,
sudah kuduga..’ (sambil menghembus napas) Dan tak lama kemudian
ada yang datang lagi setelah Gaby, aku jadi bingung siapa (sambil bertanya pada
ci Cyndi yang barusan berdiri utk memanggil) Eh ternyata tidak hanya kita yang
ikut saja, ada anak remaja namanya Laura
juga ikut. Hehehe... Setelah bus pertama siap dan diawali dengan doa pembuka
oleh Kak Mita dan langsung berangkaaaattttttt.... \(´▽`)/
Di tengah perjalanan, kita semua dapat
konsumsi berupa snack roti coklat ‘HOME MADE’ sama sebotol AQUA,
buat ngeganjel perut.. Lagi” aku ditinggal diam dan tengah memakan roti coklat
sambil melihat pemandangan di luar karena ci Cyndi lagi ngobrol sama teman
sebelahnya bernama Sisil dan ‘Ya sudah,
daripada mengganggu mereka yang lagi asik ngobrol mending aku makan dulu
sebelum sampai di sana.’ (pikiran saya di dalam hati) Saking
keasikan liat” pemandangan di luar membuat aku lupa untuk foto” suasana yang
ada di bus. Jadi ga sempet utk ambil foto dan menunggu bus ini sampai di sana.
1½ jam perjalanan terasa sangatlah lama dan akhirnya kita menginjak di suatu
tempat yang belum kita kenal yang dapat kita sebut: BUKIT
PELANGI (RAINBOW HILLS) ... ~(´▽`~) (~´▽`)~
Karena kita tiba di sana lebih
duluan dan bus kedua belum datang juga dan kita kemudian memasuki di depan
gerbang outdoor yang dapat kita lihat hanya ada sebuah tikar di bawah tenda.
Suasananya benar” kayak mau piknik di outdoor saja. Нehehe :) Sambil menunggu bus
kedua datang, kita langsung memulai acara perkenalan pembuka dengan menyanyi
bersama yang dipimpin oleh seorang Mc acara, ci Eva Yusrino Santoso dan dipandu oleh 2 singer, Thirza dan Thika
bersama Ko Joe Peter. Ada yang senang,
ada yang dibilang kalah tertinggal karena ga dapat tempat duduk ketika disuruh
bermain games kecil dengan cara membuat lingkaran dan berpindah tempat sesuai
kertas yang ada di bawah kakinya. Hal tersebut membuat aku dan yang lainnya
jadi tertawa mendengar kelucuan mereka. Dan 20 menit kemudian setelah acara
perkenalan selesai karena teman” dari bus kedua baru saja tiba dari kemacetan
lalu lintas, kita langsung memulai acara Kebaktian Padang yang dipimpin oleh Ci
Stella Bunga, dipandu oleh 3 singer
(Thirza, Thika dan Ko Joe Peter) dan dimulai juga dengan kotbah bersama Pendeta
GI Petrus Soeryo dengan tema “Sufficient In YOU” , hanya aku saja yang tidak dapat memahami
apa yang dikhotbahin olehnya sedangkan yang lainnya bisa mengerti dan memahami
apa yang dibicarakannya jadi aku minta tolong kepada ci Felicia Lestari (Isya) untuk nyatetin catatan kotbahnya. Setelah
1½ jam kemudian acara kebaktian pun berakhir dengan baik, dan kita istirahat,
berganti baju/ celana biar ga kotor ketika main basah”an dan lunch time sambil
pembagian kelompok untuk games dari pos ke pos. Yang aku dapat di name tag
tertulis tentang grupnya, jadi aku ikut ke grup 4 bersama ci Cyndi dan dipimpin
oleh Ko Ronald Sajuti bersama 8
orang termasuk aku, mereka adalah Jessica
Anastasia, Robert Immanuel, Yosua Suhandi, Naomi, Caroline, Widya, Tasya
Hutabarat dan Julius Sitanaya. Sebelum istirahat berakhir, kami sekelompok
asik berkenalan dan ngobrol” gitu, lucunya setelah aku dan ci Cyndi kembali
dari Toilet dan duduk di tengah” ko Julius yang tengah bengong dan langsung
disamperin sama ci Cyndi, lalu diajak bercanda kecil gara- gara ci Cyndi
mengira botolnya itu miliknya maka dia sengaja mengambil dan memegangnya, tiba”
ko Julius langsung mengertak di depannya ‘Eh, itu botol
saya, kok malah kamu ambil sih?’ dan membuat ci Cyndi kaget
melihat namanya tertulis di stiker botol itu dan langsung mengembalikan
botolnya sambil menahan tawanya ‘Maaf,
maaf...saya tidak lihat.’ , aku malah jadi terkekeh- kekeh
melihat tingkahnya yang lucu. Hehehe
Setelah lunch time dan berganti baju/celana
selesai termasuk aku hanya mengganti sepatu saja dan melepas baju blaser putih,
kami sekelompok langsung bersiap jalan ke pos- pos nya setelah briefing 5 menit
selesai. Kami di bawah pimipinan ko Ronald harus berjalan ke 5 pos di bawah
terik panasnya matahari.. Tapi sayangnya aku ga bawa pelembab muka sama body
lotion jadi item dikit.. Sebelumnya itu, kami bersama 8 kelompok yang lain
berkumpul di lapangan rerumputan yang luas dipandu oleh kakak pembina games, di
situlah kita diawali dengan games kecil dgn tepuk tangan 3x lalu teriak ke
kanan/kiri, lompat serong kanan/kiri/depan/belakang secara bersamaan dgn
teman”nya. Kadang- kadang aku pernah melakukan kesalahan kecil saat bertepuk
tangan karena aku tidak mendengar sampai” disiul” kecil oleh beberapa teman.
Setelah permainan melingkar di bawah panduan kakak pembina selesai dan kita
bubar meneruskan perjalanan ke pos pertama yang harus dimenangkan. Saat
menginjak di Pos pertama yang dimulai dengan games KECEPATAN yang harus kami
lakukan adalah berjalan di bawah tikar lipat berwarna biru sambil melangkah
berbaris seperti ulat berkaki seribu. Pas memulai games di pos 1, kami
berkelompok harus melawan kelompok 3 yang dipimpin Ko Ryan dan setelah briefing kecil bersama kelompok aku supaya tidak
kalah dari mereka. Lalu pada awal aba- aba sebelum games ini dimulai kita
masing- masing sudah mempersiapkannya dengan berbaris di bawah tikarnya dan
harus melangkah berkelok- kelok sesuai arahnya dan dilakukan secara 3x. Alangkah
lucunya ketika kami berkelompok melakukan games ada yang terinjak- injak
kakinya sampai jatuh, ada yang sepatunya lepas gara- gara diinjak temannya,
termasuk aku juga kena lepasnya alas bawah/kapalan sepatunya lepas padahal
sepatunya sudah lama. ‘Aduuh sialnya
hari ini.’ (pikiran saya di dalam hati) Jadi aku terpaksa
meminjam sepatu putih kepunyaan ci Cyndi dan dia memakai sandal. Karena
keasikan bermain sambil bolak- balik sampai ada yang beban orang yang di
depan sengaja menahan dari depan sehingga ada yang terdorong jatuh sedikit di
belakang, jadi bermainnya kacau dan tapi sayangnya kami sekelompok kalah dari
kelompok 3.
Setelah games Kecepatan di pos 1 selesai
dgn baik, bersama dgn rombongannya langsung berpindah ke Pos 2 yang kita lihat
ada beberapa pecahan puzzle. Di situlah aku bersama kelompoknya disuruh bermain
games KREATIVITAS
atau bisa dibilang KECEPATAN KREATIF
dengan menyusun beberapa pecahan puzzle menjadi satu persegi. Dalam bimbingan
kak pembinanya kita harus menyelesaikan semua puzzle yang ada di tanah menjadi
1 persegi dgn cepat dan tepat pada waktunya. Ketika kami sekelompok melakukan
percobaan pertama memulai menyusun semua pecahan puzzle menjadi 1 persegi
sederhana ternyata mudah, akhirnya kami menang pada percobaan pertama dan
kemudian ada percobaan kedua lagi, sekotak persegi kecil diambil oleh kak
pembina jadi kami harus menyelesaikannya dengan cara berbeda tapi harus serupa
dgn perseginya. Tiba – tiba di antara teman- teman aku kesulitan dalam
memecahkan masalahnya, aku juga ikut mencobanya ‘Ternyata
percobaan kedua sulit juga seperti yang aku bayangkan, padahal aku pernah
melakukannya dari sejak dulu tapi di mana posisinya yang harus dipasangkan.’
(dengan nada bingung) ci Cyndi hanya berpikir tanpa ngomong, sedangkan ci Naomi
mulai teriak- teriak di depan teman- teman terutama pada ko Ronald, ci
Caroline, ko Yosua yang asik nyusun secara asal, aku ikut membantu bahkan juga
teriak karena melihat ada yang memindahkan posisi pecahannya ke tempat yang
salah jadi ga berhasil, terus dilakukan berulang kali. Yang lain hanya diam
saja sambil melihat kecuali aku, ko Ronald, ko Yosua dan ci Naomi yang lagi
mengerjakan Puzzle ternyata hampir berhasil walaupun hanya hilang 1 pecahan, ci
Naomi jadi males mengerjakannya dan langsung duduk lemes. Semua berkat ko
Ronald bersama aku setelah aku berteriak karena tidak mau kalah dari kelompok 3
jadi kami berdua secara cepat menyusun ulang yang sama atas petunjuk ko Ronald
dan akhirnya berhasil dan menang pada percobaan kedua. ‘Horeee..akhirnya
kami menang pada percobaan kedua...' aku memulai berteriak
riang. Lalu kak pembina mengumumkan hasil games Kekreativitasan antara kelompok
aku dan kelompok 3, hasilnya kelompok aku dinyatakan berhasil menyelesaikan pecahan
puzzle dalam catatan waktu 19 menit 2 detik dari kelompok 3. Jadi kelompok aku
berteriak riang sambil bertepuk tangan keras- keras dan langsung foto bersama
yang dipotret oleh kak Prima.
Dan kemudian aku bersama mereka berpindah
lagi ke Pos 3 yang kami lihat itu ada sebuah ember renang berisi air dan 4 buah
matras ringan kecil berwarna biru (kayak bantal). Dalam bimbingan kak pembina
perempuan kita disuruh melakukan games KEKOMPAKAN dengan membutuhkan 2 orang yang
harus membawa satu bantal yang sudah diisi penuh air ke kursi dan duduk secara
memeras- meraskan bantalnya ke bawah yang ada ember (seperti bisa dibilang
sebagai pembuangan air). Yang disuruh ikut main hanya ka Widya sama ci
Caroline, lucunya mereka pada bolak- balik dari sana ke sini sambil bawa bantal
yang telah diisi airnya terus diduduki sampai airnya turun ke ember di balik
kursinya. Hehehe ada juga yang sengaja oper- operan dari sana ke sini (dari
temen ke temen yang satu lagi) bahkan juga ada yang lempar- lemparan sampai
sebagian bajunya basah. Hehee ‘Benar” menyenangkan sekali seperti yang aku
bayangkan...’ Dan kelucuan mereka membuat aku tertawa, ada
yang kena basah gara- gara kena cipratan air termasuk aku..ga pernah menyangka
bisa menyaksikan games seseru seperti ini.. hehe Kekompakan mereka bermain
ternyata kalah karena jumlah air yang ada di dalam ember berbeda tipis dengan
kelompok sebelah.. ‘Wah sayang sekalii....’
Walaupun games kekompakan kelompok kami kalah tapi kami terlihat happy- happy
saja setelah ada beberapa teman yang kena basah.. hehe Setelah games basah”an
dengan air selesai, kami disuruh lagi oleh kak pembina untuk mengubah pola
lingkaran sempit dengan sepasang tangan kita terikat ke satu sama lain menjadi
sebuah lingkaran luas (depan/belakang), games itu sih mengingat aku sejak
Character Building di Anyer bersama teman- teman SMA beberapa taun lalu yang
tidak pernah aku lupakan. Di saat bermain games dengan pola sempit, harus
melewati posisi mana yang tepat dan bisa lolos dari lingkaran yang terikat dan
sempit, puter balik lalu akhirnya kami berkelompok menang dari kelompok
sebelah. \(´▽`)/
Lalu berpindah lagi ke Pos 4, games yang
sepertinya pernah aku lakukan sejak Camp Remaja taun lalu tapi caranya LEBIH
berbeda lagi. Kami pun disuruh melakukan games KERJA SAMA dengan memindahkan
gelas plastik yang berisi air dan diiket tali” yang dipegang kami semua lalu
berjalan ke meja batu semen, hal itu dilakukan 10x untuk menyusun semua gelas
plastiknya yang terisi air jadi bentuk segitiga. Lebih lucunya setelah dipegang
berkali” airnya tumpah dari gelas plastiknya dan dilakukan dari awal lagi
sambil buru” tanpa sepengetahuan kak pembina. Aku juga ikut bantu” isi air
bersama ci Naomi terus lagi” aku teriak karena ci Caroline mengikat gelas
plastiknya dengan cara yang salah jadi semua ketumpahan. Tanpa berpikir
panjang, kami langsung buru” memindahkan semua gelas plastik yang terisi air ke
tempat yang tadi terus disusun secara hati- hati dibanding kelompok sebelah
hanya melaukannya secara pelan- pelan hehehe... Dan akhirnyaaaaa kami
menaaaaangggg games Kerja Sama ini.... \(´▽`)/
Setelah games Pos 4 selesai kami sekelompok
berjalan ke tempat yang paling dan yang telah kami inginkan untuk
bersenang- senang dgn terbang di udara. Permainan tersebut itu adalah FLYING FOX --->
satu- satunya games yang dilakukan untuk bersenang- senang seperti sedang
melayang di udara terbang dengan bergelantungan pada tali layang... Games
Flying Fox ini satu- satunya yang tidak pernah aku lupakan ketika aku mengikuti
acara Character Building di Anyer. Jadi, aku akan melakukannya lagi sebagai
kedua kalinya. Hehehe... Sambil menunggu giliran untuk terbang di udara, aku
tanpa sengaja melihat ada kelompok 1 yang lagi duduk di kursi bawah pepohonan
untuk istirahat, seolah- olah aku juga melihat Ekanita Kiomi yang lagi duduk sambil mengipas- ipas topinya karena
kepanasan. Aku langsung nyamperin dia dan ngobrol sebentar. Tidak hanya dia
sendirian saja, dia juga bersama teman pemuda yang lainnya, Nani Susanti dan Patricia sama beberapa teman yang lainnya yang lagi duduk dan
menunggu games berikutnya. Tak lama kemudian sebelum giliran ci Cyndi maju
untuk terbang, tiba- tiba aku melihat ci Naomi turun tangga yang aku kira
karena dia takut ketinggian ternyata tidak dan aku bertanya dengan kaget: ‘Loh, kenapa kamu ga main itu? Takut ketinggian ya ci?’
lalu dia menjawab: ‘Tidak
kok ti, aku ga bisa main karena berat badannya jadi sering jatuh dari tangga
jadi agak susah untuk naik ke atas...maka aku ga main dulu karena capek juga.’
(dia menjawab dengan sedih) Aku tahu dia pengen main Flying Fox dan bersenang-
senang di udara. Karena ci Naomi tidak bisa main jadi duduk beristirahat
bersama teman- teman kelompok aku dan Ko Robert mulai maju ke tangga dan
melayang di udara setelah ko Yosua selesai melayang kemudian ci Cyndi langsung
maju juga. Tak lama kemudian ci Cyndi ber-Flying Fox, aku baru saja selesai
siap” dimulai dari helm sampai alat” penyangga tali dan aku naik tangga setelah
diperintah oleh ko Nugra Stevia.
Tiba” aku mulai merasakan betapa beratnya naik tangga menuju ke atas sampai
talinya ketarik ke atas dan membuat penyangga tubuh terasa sakit tetap aku
tahan. ‘Kok jadi terasa berat yah kalau naik
tangga sampai ke puncak?’ (kata”nya dilontarkan pas aku memanjat
tangga sambil megang” tangga kayu supaya tidak jatuh ke bawah dan akhirnya
sampai di puncak) Setelah berada di puncak pohon, aku bersiap untuk melayang di
udara dan kemudian....’YUHUUUUUU, aku terbaaangggg...........\(´▽`)/’
(Pegangan tali yang digantung di tali layang langsung jalan lurus) Tanpa ada
rasa takut, aku mulai merasakan seperti sedang melayang di udara padahal aku
bergelantungan tali layang, hehehe Terbang dan terbaaanggggg hingga di
akhir jalan eh aku difoto sama temen pemuda yang lagi duduk bersama temennya,
aku jadi salting difoto dan mulai berpose lagi pas Flying Fox, hehehe Ketika
aku turun dari pohon sehabis Flying Fox dan melihat hasil foto dari temannya,
hasilnya lumayan juga dan aku berterima kasih sekali kepada kak Ferawati
Tampubolon yang telah memotret aku 2x pas Flying Fox.. :D ‘Thank
you yeah kak buat fotonya, nanti tolong kirimin aku foto ini yah, via bbm.‘
aku langsung senang karena bisa difoto juga walaupun sebelumnya aku lupa minta
tolong temen pemuda yang lain yang ga ikut main untuk memotret aku pas melayang
di udara tapi ya sudah cukup untuk dia yang memotret diriku.
Setelah
Flying Fox sebagai fun games yang seru dan melelahkan, aku kembali ke tempat
awal yang tadi utk melepaskan perlengkapan dan melanjutkan games berikutnya di
Pos terakhir sebelum istirahat.
Inilah
games terakhir yang harus diselesaikan adalah games KECERMATAN memisahkan tali rafia
yang diikat dengan berpasangan teman. Jadi kami semua disuruh berpasangan
dengan mengikatkan diri ke teman yang lain dengan tali rafia, aku berpasangan
dengan ko Julius....sampai kadang” aku bingung harus bagaimana agar bisa
memisahkan ikatannya. Bolak- balik juga ga bisa, apapun yang dilakukan sulit,
kami langsung melihat aksi teman” yang lain masih bingung cara memisahkan
ikatannya bagaimana. Eh tiba” ada sepasang pemuda yang berhasil membongkar
ikatan, merekalah ko Ronald dan ko Widya. Jadi, kami buru” nanya dan minta
diajarin caranya padahal yang lain pada selesai melakukannya. Dan kami yang
terakhir akhirnya berhasil memisahkan ikatannya juga. Yang aku kira gamesnya sudah selesai dan
masih ada games terakhir dengan mengubah semua tali yang dipegang oleh sepasang
tangan menjadi satu lingkaran akhir, hal tersebut sama seperti yang dilakukan
pada awal setelah games Kekompakan sebelumnya. Awalnya ada yang salah sampai
bingung dalam memecahkan masalah dengan tali yang dipegang di antara kami
berkelompok. Dalam berapa menit hingga berapa detik, satu- persatu tali satu
teman dengan tangan bisa dibongkar ke luar sedangkan yang lain masih terikat ke
antara beberapa tali yang dipegang. Hanya aku yang masih kesulitan untuk membongkar
talinya yang dipegang, malah jadi salah posisinya. Dan kami pun gagal
memecahkan semuanya.
Lalu
games terakhir lagi sebelum kembali ke lapangan, kami disuruh lagi untuk
membalikkan sebuah karpet merah yang sama halnya pernah dilakukan waktu Camp Pemuda
taun lalu aku bersama kelompoknya ci Isya. Karena beberapa teman yang sudah
lelah dan ga mau main, jadi yang menyelesaikan cuma ko Yosua, ko Ronald, ko
Widya, ci Tasya dibantu oleh ci Cyndi yang ikut membalikkan karpet merah agar
terbalik dengan tergesa- gesa langsung berhasil dibalik. Di sela- sela games
terakhir selesai tiba” ada beberapa teman yang menyaksikan seorang pemuda
berkaos hijau tua yang lagi terhambat di tali layang pas lagi ber-Flying Fox,
dia tuh ko Eriko Hermawan, lucunya
dia jadi berhenti di tengah jalan karena tenaganya kurang jadi dia berusaha
untuk menarik dirinya agar flying fox-nya jalan.
Setelah
games ke Pos- pos selesai, kami akhirnya kembali ke lapangan dengan perasaan
yang sangat lelah dan kepanasan termasuk aku.
Kak pembina
ikut berkumpul di depan kita dan menyuruh kita berbaris lagi melakukan games
yang sama seperti games pembuka sebelumnya, games lompat serong
kiri/kanan/depan/belakang yang cukup melelahkan dan membuat kita kehilangan
energi. Dan setelah diumumkan ada games terakhir sebelum kembali ke
peristirahatan, kita disuruh milih 4 orang per kelompok untuk ikut menangkap
ikan yang ada di lumpur. Di kelompok aku yang dipilih, ci Cyndi bersama ko
Yosua, ci Tasya dan ko Julius, lucunya ada yang kena lumpurnya. Hehehe Melawan 3 kelompok (1-3), karena usaha
mereka dalam menangkap ikan akhirnya menang setelah menangkap 2 ikan. Hihihi
\(´▽`)/
Kemudian diganti oleh sisa 4 kelompok (5-8) lagi yang harus melawan dalam
penangkapan ikan. Walaupun aku tidak memperhatikan siapa yang lolos ke final
dan melawan kelompok kami, aku keasikan ngobrol” dgn ci Naomi yang tengah
menyaksikan pertandingan mereka dan memberitahu aku tentang keadaan mereka saat
menangkap ikan.
Ci
Naomi: “Kelompok kita dapat 2 ikan sedangkan
kelompok 3 dapat 1 ikan maka kita yang menang...”
Aku: “Oh
bagus donkk, pasti kelompok kita akan lolos ke final... \(´▽`)/ “Ci Naomi: “Iyaa, tp belum ini ti, masih ada sisa kelompok yaitu kelompok 5-8 yang lagi serius menangkap ikan...” (sambil menunjuk- nunjuk teman- teman yang ikut main di lumpur)
Di tengah pertandingan yang cukup seru di kelompok 5-8 aku melihat kelucuan teman pemuda yang kena lumpurnya, kak Mita tuh sengaja dilumpurin sama temen pemuda cowok dari kelompok lain dan jadi bahan tawa bagi yang menonton. Kak Mita membalas dengan melumpuri yang sama malah dikerjain terus sama dia. Hehehe J Saking menyaksikan serunya pertandingan tangkap ikan akhirnya kelompok 5 dan 6 menang dan melaju ke babak Final melawan kelompok 3 dan 4.
Ci
Naomi: “Tuh ada yang menang, inilah FINAL kita.”
(Sambil nunjuk- nunjuk suasana pertandingan yang cukup seru)
Aku: “Oh
yeaah...” (lalu mulai berteriak sambil memberi support dengan memegang
papan hitam kelompok 4 untuk mereka
berempat yang lagi menghadapi Final tangkap ikan) “Ciayooo
kalian, menangkanlah untuk kita...”
Di
babak final dimulai, aku bersama ci Naomi tetap menyaksikan pertandingan akhir
mereka walaupun berada di kerumunan banyak pemuda yang asik menonton apalagi
cuacanya benar- benar tidak mendukung seperti mau hujan, jadi pertandingan
tetap dilanjutkan sampai selesai. Saking menyaksikan betapa serunya di babak
final tangkap ikan, aku terheran- heran melihat usaha mereka berempat menangkap
ikan dan 2 ikan pun tertangkap juga sedangkan kelompok lain masih lagi mencari
dari sana sini.
Ci
Naomi: “Karena ikannya terlumpur di dalam air
lumpur jadi susah carinya, untungnya kelompok kita menangkap 2 ikan juga.”
Tiba- tiba pertandingan tangkap ikan pun berakhir, kelompok 5 yang memenangkan di babak final karena berhasil menangkap 3 ikan.
Ci
Naomi: “Wah..kita kalah deh, kelompok 5 yang menang
tapi tidak apa- apalah. Permainan tetaplah permainan untuk kita semua.”
Aku: “Iyaa,
sayang sekali...” (tertunduk lemas dan kembali ke peristirahatan bersamanya)
Setelah
games tangkap ikan berakhir, mereka yang ikut main jadi kotor bajunya dan penuh
dengan lumpur. Kita semua pun kembali ke tempat peristirahatan untuk mandi dan
ganti baju. Pas di sana, aku bingung tentang gimana, mau mandi apa ga atau
hanya ganti baju saja. Aku mencari ci Cyndi yang masih tertinggal jauh dari aku
di depan tempat peristirahatan. Setelah menemukan ci Cyndi di sana juga, dia
tampaknya kotor jadi langsung mandi. Ya aku ga bisa mandi dulu karena tempat
permandian lagi dipakai jadi kemungkinan lama. Aku pun menunggu bersama Gaby
juga ga ikut mandi walaupun masih bersih dan kami tetap ganti baju yang baru
dikasih oleh panitia kebaktian Padang, berupa kaos dengan tulisan “SUFFICIENT IN
YOU” .. Sambil menunggu acara foto bersama buat kenang”an, snack
time dulu sampai semua selesai ganti baju dan kemudian berkumpul di rerumputan
yang hijau. Aku jadi ga mau ketinggalan setelah mengikuti Gaby yang hendak
jalan ke bebatuan dan duduk di sebelahnya. Karena merasa agak lelah dan badanku
cukup lengket keringat, aku minta tisu basah kepunyaan ci Kiomi setelah melihat
ko Robert memakai tisu basah. Aku dapat 2 tisu dan ci Augustine langsung minta
dibagi satu dari aku. J Setelah
semua siap untuk difoto dan.................YIPPIEEEE........
(kamera digital yang aktif memotret kita semua utk 2x-nya) hihihi...
The unforgettable moments
when we were at Rainbow Hills, Sentul City :)
Setelah
acara foto bersama selesai, kita semua bersiap- siap untuk kembali ke Jakarta.
Walaupun cuacanya udah agak mendung dan hujan gerimis mulai turun, aku langsung
buru” ambil tas dan mencari ci Cyndi dan kak Aji, takutnya kalau sampai aku
ditinggal sendirian. Lalu kami bertiga langsung ngebor keluar dari tempat ini
karena hujannya mayan deras mengguyuri kami. Aku baru nyadar kalau sepatu
birunya tertinggal dan aku tidak tahu ngambilnya di mana, ci Cyndi juga kaget dan
langsung kembali ke tempat dan mengambilnya walau waktunya memang pendek untuk
menunggunya jadi, aku disuruh jalan sama kak Ria yang baru saja ngeluarin
payung. Kami pun berjalan ke bus masing” dan ci Cyndi bersama kak Aji
menyusul dgn membawa barang yang ketinggalan. Pada akhirnya
kita pulaaanngg meninggalkan kota Sentul.....
Gara-
gara di luar dingin, aku tiba- tiba jadi ga enak badan dan mulai masuk angin
gitu sampai aku minta minyak angin kepunyaan ci Cyndi biar adem, ga Cuma itu
aku juga makan permen Wood upaya menghilangkan pusing akibat masuk angin..... Tak lama lagi, kita semua pun istirahat
sejenak dan tertidur kecuali aku masih ga bisa tidur karena pusing, tapi
untungnya bus kita sudah mendekati kota Jakarta dan sampai di GSG, aku mulai
merasa enakan, tidak merasa pusing ataupun mual tapiiiii.....badanku terasa
pegal...
Sesampainya
di GSG, aku langsung sms bokap aku untuk minta dijemput di GSG dan aku menunggu
lamaaa....sambil melihat” keadaan temen” pemuda yang baru saja sampai dengan
perasaan yang sangat lelah dan mengantuk. Eh tiba” aku ketemu dgn temen remaja,
Erwin Aditya di GSG yang membuat aku
dan ci Cyndi kaget. Dia tampaknya lagi menunggu kokonya yang juga ikut
Kebaktian Padang bersama kami. Hehehe
Beginilah cerita aku di atas tentang
Kebaktian Padang bersama Youth Kaput walaupun ceritanya puanjaaaaanggggg sekali
dan membuat kalian capek bacanya hehehe, tapi aku benar” senang jika bisa
melewati acaranya bersama mereka. \(´▽`)/
Tunggu apalagi yang belum aku
lakukan........
Oh Yeahh,, masih ada acara lagi untuk
remaja yaitu Kebaktian Padang Remaja yang akan diadakan bulan November. \(´▽`)/
Aku bisa ikut apa ga untuk acara remaja
nanti?
SEMOGA SAJA IYAA!!!!
Tapi sayang liburan aku uda tinggal
berapa hari lagi,, minggu depan sudah harus kembali ke aktivitas kuliah lagi.
Apa aku bakal bisa kembali ke aktivitas
gereja lagi walau aku ga pernah dikasi tugas apapun dari sana? Jadi
kepengurusan belum pernah, panitia suatu acara juga belum sama sekali.. huhu
But I will never forget our memories when I
was at Camping Ground Campas Outbound, Rainbow Hills, Sentul City with Youth
Kaput since 1 year ago after I joined to Youth Camp....
This is the
UNFORGETTABLE MOMENTS.
Thank you all readers and may GOD Bless You.
“If GOD is all you HAVE, you have all you
NEED."
SUFFICIENT in YOU. \(´▽`)/
nice.,.,(n,n)
BalasHapus