PERGUMULAN TENTANG LAMARAN PEKERJAAN

Minggu, 08 Januari 2017

PERGUMULAN TENTANG LAMARAN PEKERJAAN


Setelah lama lulus sidang skripsi dan revisi saya mulai memikirkan masa depan terutama tentang pekerjaan yang mau dicari. Sampai sekarang saya masih bergumul dengan lamaran pekerjaan karena sudah lama dan sudah beberapa bulan dari sejak itu saya menunggu kabar baik mengenai pekerjaan. Pergumulan hidup saya pun terjadi dan yang tidak lepas dari diri saya sendiri. Seperti yang kalian tahu bahwa pergumulan hidup satu- satunya masalah yang sering dihadapi oleh anak- anak mudanya Tuhan, terutama pada orang percaya kepada-Nya. Membahas tentang pergumulan hidup ini menjadi sebuah pertanyaan yaitu: ‘Apa sebenarnya yang menjadi pergumulan orang percaya selama masih ada di dunia ini?’ satu- satunya pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur karena setiap kita pasti punya beberapa alasan yang menjadi pergumulan hidup seperti itu yang dirasakan oleh orang percaya.

Pergumulan hidup kadang terjadi dan yang dirasakan oleh orang percaya
Saya sudah lama browsing mencari lamaran kerja, mulai dari jobstreet, jobsdb, linkedin, informasi lainnya yang biasa didapat lewat grup chat atau email. Secara terus- menerus dalam mencari loker (lowongan kerja) yang sesuai dengan bidang saya, ternyata mencari loker sudah kayak mencari pacar, yang kudu pas dan sama- sama enak. Namun, sampai sekarang saya belum menemukan loker yang cocok di bidang saya. Bahkan saya sudah mencoba melamar kerja dengan posisi lainnya seperti yang di waktu saya magang tahun kemarin yaitu sosial media dan web maintenance, alhasilnya nihil semua. Padahal saya sudah meng-upgrade CV setiap saat. Semua memang butuh waktu lama untuk bisa di-approve di perusahaan.

Sebelumnya itu, saya selalu berdoa dan berdoa meminta pertolongan dari Tuhan, terus menaruh pengharapan saya kepadaNya. Seolah- olah berdoa minta dikirimkan seorang pasangan hidup, yang kudu pas dan cocok untuk saya. (Ha..ha..ha..) Saya juga tidak lupa akan waktu teduh setiap pagi dan malam. Apa pun yang saya lakukan dalam doa belum menemukan jawaban dari Tuhan, tentang lamaran pekerjaan. Saya berusaha tidak kecewa dan tetap sabar menanti waktu Tuhan bahkan saya sudah merasa diri sudah tidak lagi muda seperti anak- anak seusia lainnya, yang sudah lulus pada langsung dapat pekerjaan duluan. Tetapi bukan cuma mereka saja yang sudah dapat pekerjaan di usia muda, ada juga yang masih belum mendapat pekerjaan di usia muda dan tua atau biasa disebut pengangguran.

* * * * *
PERCOBAAN PERTAMA : JUALAN KAOS ROHANI KRISTEN

Selama masih menunggu kabar dari beberapa perusahaan yang telah saya lamari, saya tidak mau hanya berpangku tangan saja, maka saya mencari ide agar bisa mencari uang sendiri. Saya sudah dengar dari beberapa teman saya yang meminta saya untuk mencoba bisnis online dengan menjual sesuatu apa ke setiap media sosial atau via official Line. Sudah saya diskusikan mengenai hal itu ke mamaku, dia awalnya bingung itu apa dan caranya bagaimana, bahkan dia belum pernah coba sudah merasa tidak setuju dengan apa yang ingin saya lakukan. Mendengar ketidaksetujuan yang disampaikan oleh mamaku, saya bingung dan sedikit kecewa. Saya berdoa kepada Tuhan, meminta hikmat atas pergumulan yang saya hadapi karena saya sudah terlalu lama menunggu namun tidak kunjung ada kabar baiknya. Saya hampir putus asa walau saya sudah berusaha yang terbaik serta mendapat dukungan dari Roh Kudus dan juga keluarga saya.

Tidak lama kemudian, saya memutuskan mencoba bisnis online yaitu melakukan PO (pre-order) kaos Rohani Kristen ke teman- teman di salah satu official account Line Rohani Kristen yang sudah lama saya handle. Sesuai ide saya buat setelah mendengar kabar dari salah satu teman saya yang memiliki official account Line menjual barang- barang Rohani Kristen tetapi saya tidak mau ikut- ikutan mereka karena dikira mau mengejar trend padahal sebenarnya tidak. Saya memulai percobaan pertama dengan menjual itu setelah diskusi kepada salah satu teman kampus saya (tidak mau disebut namanya) yang satu-satunya teman Rohani Kristen. Lalu, saya mulai PO melalui official account Line Rohani Kristen yang saya punya yang di mana followers sudah cukup banyak dengan melakukan broadcast tentang jualan tersebut.

Sambil menunggu, saya melakukan aktivitas lain. Dari hari ke hari setelah broadcast-nya, belum ada tanda- tanda dari pembeli kaos yang saya PO. Saya berpikir apakah karena design kaosnya biasa, meskipun saya tahu setelah melihat design kaos yang dikirim oleh teman kampus saya memang biasa dan tidak ada yang bagus. Bahkan yang diminta sudah harus habis terjual sebanyak 3 lusin, saya hanya habis dalam 9 buah dan beberapa followers sudah bayar uang tersebut. Saya bingung dan tidak tahu harus bagaimana, masa waktu PO tidak bisa teru- menerus diperpanjang sampai semuanya habis terjual. Perjuangan saya tidak sia- sia dalam melakukannya supaya ada yang mau membeli, namun kelihatannya sulit.

Melalui pertolongan dari Tuhan yang tidak henti- hentinya mendorong saya dalam melakukan bisnis online di saat semangat saya sempat down, tetapi tidak sampai terjatuh ke bawah. Saya bangkit dan berusaha lagi dengan cara yang sama, namun hasilnya tetap sama dan semulanya sudah terjual 9 buah ditambah 4 buah lagi dan masih ada sisanya. Saya takut kalau ditagih oleh beberapa followers yang sudah membayar uang duluan lewat chatnya karena belum menerima kiriman barangnya dari saya. Hal itu membuat saya sedikit putus asa dan bingung sendiri. Dan saya berdoa kepada Tuhan, meminta pertolongan dari-Nya.

Beberapa hari kemudian, saya akhirnya memutuskan untuk me-refund kembali uang yang sudah dibayar oleh beberapa followers di salah satu official account saya karena tidak ada yang mau membeli kaos PO dari saya bahkan sudah lewat masa waktunya dan tidak bisa melanjutkan PO-nya. Saya merasa diri bersalah atas kejadian tersebut. Untung Tuhan yang memaklumi atas yang telah terjadi pada saya, demikian juga dengan mamaku yang tahu setelah mendengar cerita tentang itu.

Setelah kejadian yang terjadi berlalu, saya benar- benar tidak mau berhenti sampai di sini selain berdoa dan berusaha. Saya berpikir dan berpikir sambil bermedia sosial di salah satu official account Line dengan membagi sharing renungan dan sharing lainnya yang memberkati banyak orang. Meskipun orang- orang di luar sana menganggap saya kurang kerjaan tetapi saya tidak peduli, saya juga ada aktivitas lain di rumah selain pekerjaan itu. Saya masih memikirkan karena sudah melamar ke beberapa perusahaan dan berdoa supaya ada kabar baik dari sananya. Saya juga sempat diberitahu oleh beberapa teman saya dan pengerja di salah satu gereja saya untuk mencoba kembali bekerja sebagai karyawan tetap di kantor lama tempat waktu saya magang, saya langsung kepikiran tentang hal itu dan ingin kerja di sana namun saya belum memutuskannya karena saya masih ingin mencari tempat yang lebih baik sehingga saya bisa menambah pengalaman baru. Kadang iya, kadang tidak, it’s complicated.

Mau mencoba lagi dengan berbisnis online setelah percobaan pertama gagal tetapi saya tidak bisa melanjutkannya karena tidak diizinkan oleh mamaku. Maka, saya berubah pikiran serta ide harus bagaimana supaya bisa mencari uang sendiri.

* * * * *

PERCOBAAN BERIKUTNYA : JUALAN PULSA ELEKTRONIK

Sudah satu dua bulan yang lumayan lama saya menganggur dan hanya membantu usaha di rumah, tetapi hati saya merasa sepi..sungguh kesepian. Dalam hati saya merasa benar- benar hampa saat saya mengingat masalah masa lalu yang sudah dilupakan, saya tidak berhenti berdoa dan mengucap syukur karena Tuhan masih selalu ada di samping saya di saat saya kesepian atau sendirian, tidak ada teman kecuali hanya bersama orangtua saya.

Beberapa hari kemudian, saya diberitahu oleh mamaku untuk mencoba jualan pulsa elektronik meski awalnya saya tidak mau padahal belum mencobanya. Saya akhirnya mencobanya dan kemudian saya memutuskan jualan pulsa sebagai percobaan kedua. Hingga saat ini saya masih berlanjut dalam jualan pulsa, meskipun yang membeli tidak banyak saya tetap bersyukur atas hikmat yang Tuhan berikan kepada saya sehingga saya berjualan pulsa. Soal keuntungan yang saya dapatkan saya terima dengan senang hati sebagai hasil dari usaha saya.

Semangat juang saya dalam jualan pulsa kadang naik kadang turun, bahkan pernah sepi karena kemungkinan sudah ada langganan jualan pulsa yang sama seperti saya, jadi bisa terjadi persaingan dalam bisnisnya. Mau cemas atau tidaknya, saya memilih tetap menjalaninya sambil mencari loker di internet dan sumber lainnya dan membantu usaha di rumah.

* * * * *

SAAT SAYA MULAI TIDAK BERDAYA

Tuhan selalu di samping saya ketika saya dalam keadaan tidak berdaya
Setelah berbulan- bulan saya masih menganggur di rumah, sampai ditanyakan oleh mama papa karena sedih saat melihat saya menganggur terus, tidak ada teman. Mereka mendoakan saya agar saya cepat- cepat dapat pekerjaan yang cocok dan pasangan hidup yang seiman, yang mau menerima saya dengan hati yang tulus. Sebelumnya, saya juga sempat meminta tolong ke kedua pengerja di gereja saya untuk membantu mencari loker yang sesuai dengan bidang saya. Tidak lama kemudian, saya disuruh kirim email ke salah satu kantor di sekolah Penabur. Saya berdoa dan terus menaruh pengharapan kepada Tuhan agar saya diterima bekerja di sana. Terkadang saya merasa tidak begitu yakin kalau di sana benar- benar mau menerima saya penyandang disabilitas bekerja, bahkan saya tidak tahu pekerjaan di sana apa saja. Seminggu kemudian, tepatnya di pertengahan bulan Oktober, saya mendapat kabar dari kantornya untuk datang buat interview lamaran kerja saat itu saya sedang ada kedukaan dan masih di luar kota, oleh karena itu, saya tidak bisa datang untuk interview lamaran pekerjaan sehingga kantornya harus me-reschedule ulang jadwal. Saya menunggu lagi dan lagi hingga dua tiga minggu kemudian belum ada kabar dari sana. Bingung karena tidak ada kabarnya, saya chat ke salah satu pengerja di gereja saya. Dia membalas chat dari saya memberitahu bahwa di sana ternyata ………… Mendengar kabar tersebut membuat saya jadi putus asa tetapi dari dalam hati saya benar- benar tidak mau putus asa atau menyerah dalam mencari loker hingga saat ini. Bahkan saya berharap ada teman- teman dekat saya bisa membantu mencarikan loker untuk saya, namun sayangnya tidak ada satupun yang mau membantu. Meskipun saya tahu mungkin mereka yang sudah lama mengenal saya bingung saya maunya apa dan kerja di posisi apa. Tidak segampang dari yang saya kira mencari loker yang pas dan cocok untuk saya.

Saya mulai berpikir lalu merenungkan diri di dalam Tuhan melalui doanya: ‘Bagaimana jika saya masih belum mendapat kabar apapun dari beberapa perusahaan yang saya lamari? Jika sampai saat ini saya tidak mendapat kabar apapun di luar sana bahkan saya sudah berusaha keras melalui usaha kecil- kecilan namun tidak satupun yang sukses selain jualan pulsa, lebih baik saya memilih melanjutkan usaha di rumah saja bersama mereka. Masa depan saya bagaimana, ya Tuhan?’  Saat itu, saat saya mulai tidak berdaya. Tuhan terus memberi support dan menjadi tempat sandaran saya setiap hari, setiap saat agar saya tidak sendirian. Walaupun hati saya merasa butuh adanya pendamping, pendamping hidup yang sudah lama saya rindukan.

Saat saya masih tidak berdaya…. Setiap hari saya berdoa kepada Tuhan, merenungkan diri delam keadaan menangis karena depresi dan tertekan. Sudah ambil sisi positif dan bersabar menunggu waktu Tuhan serta terus meminta hikmat dari-Nya atas pergumulan yang saya hadapi. Tidak hanya itu, saya juga memikirkan masa depan bagaimana, meskipun orang- orang di luar sana menganggap perjuangan saya masih panjang, namun rasanya mustahil karena usia saya sudah banyak dan bukan lagi anak-anak muda lagi seperti anak- anak seusia lainnya yang di bawah usia saya. Bahkan karena itu jadwal makan dan tidur saya menjadi tidak teratur, saya masih memikirkan keluarga saya yang saat ini sudah membanting tulang demi masa depan saya. Saya tidak ingin melihat mereka sedih atau kecewa jika saya belum sukses apa- apa, Saya hanya bisa membantu pekerjaan mereka sambil melakukan aktivitas lain.

Walaupun saya tidak berdaya hingga saat ini dan merasakan betapa berat beban karena saya masih bergumul dalam Tuhan, saya merasa bahwa Tuhan masih ada di samping peduli dan menguatkan saya menghadapi pergumulan hidup tentang pekerjaan, kedua tentang pasangan hidup yang sudah lama saya rindukan berikutnya tentang masa depan terutama pada kesehatan keluarga termasuk saya, ekonomi dan lain-lainnya. Saya berusaha untuk tidak melihat ke atas dengan maksud lain memikirkan atau menghayal tinggi- tinggi namun belum kesampaian, oleh karena itu, saya memilih untuk sukses dengan cara- cara yang sederhana yang penting adalah berhasil dicapai. Orang- orang di luar sana kadang peduli kadang tidak peduli seolah- olah mencibir tentang masalah saya, bukannya memberi semangat atau bagaimana seperti menolong dengan cara apapun supaya saya bisa seperti mereka. Saya memilih diam dan membiarkan mereka memikirkan saya karena masalah tersebut. Saya hanya bisa berdoa dan terus menaruh hikmat di dalam Tuhan dengan iman yang terus percaya padaNya dan menunggu sampai saya mendapat panggilan hidup atas pergumulan hidup.

Apalagi….

Sudah beberapa hari waktu terus berjalan saya sudah berkali- kali ngecek email seolah- olah berharap dapat panggilan interview karena sudah lama apply job, tetapi tidak ada kelanjutan dari “journey of my application”, malahan yang didapat selalu sama yaitu job yang sama dari perusahaan yang sama, yang sering dipost ulang bahkan sudah pernah dipost dari kapan waktunya. Saya pun sedih dan berpikir tentang CV yang saya buat apakah belum cukup atau apa karena isinya kurang lengkap, padahal saya sudah sering update ini dan itu sebelum apply job apalagi sudah menyiapkan SKL, fotocopy sertifikat dan lain-lainnya untuk ke depannya jika ada sudah ada kabar untuk interview lamaran pekerjaan. Selanjutnya seiring berjalannya waktu sudah tidak ada kabar lagi dari perusahaan hingga sekarang ini.

* * * * *

Saya sempat curhat dengan seseorang teman magang saya, yang penyandang disabilitas seperti saya mengenai masalah lamaran pekerjaan. Dia juga mengalami hal yang sama seperti saya yaitu belum dapat atau belum ada tanda- tanda panggilan interview. Kami mengobrol dengan cerita panjaaangggg hanya melepas rindu karena tidak pernah ketemu setelah lama magang. Bahkan saya sudah lama berpikir tentang keputusan mau kembali ke kantor lama tempat waktu saya magang terus saya sudah mengirim email ke kantornya dan……saya dibalas emailnya yang isinya yang membuat saya kecewa. Saya tetap berpikir positif dan tidak lupa untuk terus berdoa saking karena sudah lama menganggur di rumah, orangtua saya sudah kegerahan ketika melihat kondisi saya yang tidak seperti pada biasanya dari sejak lulus sidang, kadang saya ke gereja hanya pelayanan, pulang, ke gereja lagi hanya mau ngapain, itu-itu saja tiada bosannya. Seolah- olah sulit bagi saya untuk naik level meskipun masih tetap setia dalam melayani untuk kemuliaan Tuhan.

Setiap manusia seperti kita juga punya pergumulan hidup masing- masing seperti bergumul tentang lamaran pekerjaan yang sudah ditunggu- tunggu belum kunjung ada kabarnya hingga sudah kehilangan akal mau ngapain. Apalagi bagi saya, sudah berencana mau berbisnis online tetapi tidak disetujui oleh orang tua dengan beberapa alasan, bagaimana bisa sukses nanti kalau saya masih begini jika hanya dengan usaha di rumah. Dan mau mencoba memberi les pelajaran, malahan dianggap mustahil karena saya ini penyandang disabilitas. Walaupun saya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan di rumah seperti usaha sistem jual beli karena membutuhkan komunikasi sedangkan saya ada kendala dan harus ada bantuan sampingan. Kalau tidak, bagaimana saya bisa mengerjakannya sendirian, jadi, saya memilih tetap melanjutkannya sambil melakukan aktivitas lain seperti jualan pulsa dan menulis.

Selama saya sampai saat ini masih bergumul tentang lamaran pekerjaan, saya masih bersyukur kepada Tuhan atas segala hal yang telah DIA berikan termasuk kesempatan yang ada meskipun belum tercapai, apalagi pergumulan hidup tentang pasangan hidup. Saya berusaha untuk tidak kehilangan kesempatan atau target yang ingin dicapai meskipun sudah berhari- hari seiring waktu berjalan, tidak ada yang tahu kapan saya berhasil atau sukses, kapan Tuhan memberi apa yang saya inginkan, kapan waktu Tuhan memanggil saya nanti. Hanya yang dapat saya lakukan adalah mempercayai pada-Nya dan menaruh pengharapan di dalam-Nya setiap hari. Amen.

* * * * *

0 comments :

Posting Komentar