INILAH HARI PERTAMA SAYA DI DUNIA MAGANG – INTERNSHIP Part 2

Rabu, 23 November 2016

INILAH HARI PERTAMA SAYA DI DUNIA MAGANG – INTERNSHIP Part 2


(Continued from Part 1)

Pagi- pagi sekali ‘ku bangun dari tidurnya, saya bersiap- siap dengan baju dan celana panjang setelah saya tahu di sana biasanya berpakaian tidak formal, boleh memakai kaos berkerah atau kemeja. Karena terlalu pagi saya tidak mau sampai telat sampai di kantor, saya berangkat lebih awal, tepatnya jam 06.40 dan diantar dulu sama papaku naik motor dari rumahku.

Setelah 30 menit perjalanan lumayan sepi karena masih pagi, saya tiba di kantor besar itu, saya melihat ke arah jam tanganku. Wah..kepagian ya saya?’ pikir saya dengan heran saat melihat situasi di luar kantor yang masih sepi itu. Sambil menunggu, saya memilih makan roti lebih dulu di dekat parkiran motor supaya saya tidak kelaparan selama kerja. Ketika jam tanganku menunjukkan pukul 07.40an lebih, saya tidak berasa sudah terlalu lama menunggu di parkiran sama papaku, saya memutuskan masuk
ke dalam kantor lewat belakang, tepatnya di tengah parkiran mobil terus belok kanan menuju pintu masuk lalu naik lift ke lantai 2. Begitu saya tiba di lantai 2 dan berjalan ke arah kantor, saya menemui seorang bapak officer boy yang sedang duduk di lantai bawah, kayaknya lagi tiduran. Saya mengira dia karyawan ternyata bukan. Sudah di depan kantornya, pintunya masih terkunci dan dalamnya masih gelap. Papaku tengah bertanya dan ngobrol sebentar dengan bapak officer boy , saya menunggu sampai pintunya dibuka sehingga saya bisa masuk ke dalamnya.

Saya masuk ke dalam setelah dipersilakan oleh bapak officer boy itu, saya duduk di sofa dan memperhatikan suasana dalam kantor. Yang kuperhatikan suasana kantor itu seperti suasana yang ada di lab komputer di mana ada 3 tempat duduk baik meja komputer dan kursi dalam satu baris, mulai dari depan hingga ke belakang. Saya langsung terkesan dengan suasananya, begitu juga dengan gambar designnya yang terpapar di dinding putih itu. Keren..keren..’  saya tersenyum dengan ruangannya. Bukan Cuma itu, saya menemui seorang cowok yang baru tiba di kantor. Dia kelihatannya lagi sibuk di depan komputernya sendiri terus mengambil minuman di belakang.

Saya duduk kembali di sofa setelah berkeliling sebentar ke dalamnya, menunggu hingga ada yang datang. Namun, belum satu pun orang yang datang mungkin karena masih pagi. Saya melirik ke arah jam tanganku yang menunjukkan pukul 08.00 lebih.

Beberapa menit kemudian, saya meminta agar papaku untuk pulang daripada menunggu lama. Akhirnya dia pulang duluan setelah berpamitan sama saya dengan beberapa nasihat supaya saya berhati- hati dan jaga diri selama magang.

Lalu…. Ada seorang cewek datang lewat seperti mau ke toilet, saya pikir dia mau ke arah sini. Dan tak lama kemudian, dia masuk di depan kantor ini, dia melakukan fingerprint di dekat pintu masuk…berbalik kea rah saya dan berkenalan dengan saya. ‘Hi, saya Devi. Kamu pasti Christy ya?’  Kami saling berkenalan sebentar, lalu dia menyuruh saya masuk ke dalam dan meminta saya duduk di sini (sambil menunjukkan ke arah mejanya). ‘Oke, terima kasih kak.’  Saya langsung meletakkan tasku, lalu mengeluarkan laptop, charger, mouse untuk dipasang di atas meja.

Dengan perasaan senang sekaligus penuh syukur karena saya sudah mendapat tempat untuk magang. Saya memberi kabar ke dia (seseorang) kalau saya sudah di kantor dari tadi dan dibales seperti biasanya, sebelum saya mulai kerja.

Sambil menoleh ke kanan kiri memperhatikan situasi kantor yang masih sepi yang akhirnya mulai ada yang datang satu-persatu, padahal jam tanganku sudah menunjukkan jam 8.30 lebih. ‘Kok aneh pada telat padahal jamnya sudah harus jam kerja?’ pikir saya dalam hati.

Tak lama kemudian, datanglah seorang cewek yang kemarin yang saya ketemu pas interview, menyapa saya dan disusul pula dengan seorang cewek tidak lain adalah Kak Silka bersalaman dengan saya sebagai perkenalan diri. Hai Christy, semoga kamu betah di sini ya. Sukses ya.’ Dia memberi semangat di depan saya, saya membalasnya dengan senyuman dan anggukan sebagai tanda mengiyakan. Lalu, ci Karlin meminta saya untuk membuka email darinya, saya mengikuti perintahnya dan membuka email meskipun sadar bahwa koneksi internetnya lagi lemot. Jadi, saya bersabar menunggu, demikian juga dengan ci Karlin. Bahkan saya disuruh ke meja komputer ci Karlin untuk melihat apa yang disampaikan di dalam ppt dan hal lainnya yang harus saya ikuti, seakan- akan mengikuti tata tertib kantor.

Work hard, Play Hard
Jam kerja dimulai dari jam 8.30 hingga malam tepatnya jam 18.00, saya berusaha untuk tidak berpikir macam- macam, saya memilih menikmatinya seperti layaknya bekerja. Sejak itu, saya tidak tahu mau ngapain ketika sudah membuka laptop dan mengecek wifi setelah saya sudah meminta password wifi-nya. Beberapa menit jam kerja, saya dikirimin email dari kantor yang berisikan perkenalan saya sebagai anggota baru magang di kantor hingga mendapat balasan email dengan beberapa sambutan dari beberapa teman kantor saya. Padahal saya belum berkenalan dengan mereka. Selain saya sudah berkenalan dengan Devi, Kak Silka dan Ci Karlin lalu teman kedua yang duduk di sebelah saya, namanya Yanti dan Febrina di sebelahnya lagi.

Sejam kemudian, saya mendapat email dari salah satu mentor, Devi, berisikan tentang prosedur dan penggunaan media sosial bagaimana. Saya membacanya dengan seksama dan memahaminya. Saya membuka facebook lalu menginput alamat email dan passwordnya, mengecek isiannya, membuka kedua facebook page sesuai perintahnya. Awalnya saya tidak tahu karena belum memahami benar dan juga baru belajar bersosial media seperti layaknya saya pernah melakukannya. Saya mencoba testing dengan salah satu facebook page yang disebut dalam prosedurnya, mulai dari mengecek komentar pada setiap postingan yang dilakukan oleh para fans, membalas dengan meng-klik LIKE atau menulis balasannya. Dilakukan secara berkala setiap saya memonitoring setiap postingan yang ada. Saya berdoa karena takut salah daripada kena omel atau peringatan, maka saya berusaha untuk berhati- hati agar tidak terjadi kesalahan dalam membalas komentar. Meskipun ini memang hari pertama saya magang, saya baru belajar dan belajar hingga saya mengerti bagaimana memanage sosial media yang seperti ini.

Tak lama kemudian, datanglah seorang cewek berkacamata, berambut keriting dan pendek yang saya kira adalah cowok, bersalaman dengan saya. Dia adalah Lusi. Dia memperhatikan apa yang sedang saya kerjakan di laptopnya. Karena koneksi internet lagi tidak bagus jadi suka lama loading-nya, saya dengan penuh kesabaran menunggu hingga internetnya bisa berjalan normal walaupun loading-nya kadang lama. Bahkan saya mengganti koneksi wifi yang ada tiga. Lusi dan Devi mampir ke meja saya dan memperhatikan apa yang sedang saya kerjakan, sambil memberi instruksi dari awal hingga akhir supaya saya bisa memanagenya dengan baik.

Tidak terasa kalau waktu kerja berjalan dengan sangat cepat selama teman- teman kantor saya sudah datang dari jam berapa dan mulai sibuk dengan kerjaannya masing- masing. Saya hanya fokus pada sosial media tanpa berpikir panjang mau ngapain, padahal saya mendapat dua posisi yaitu social media engagement and web maintenance. Yang kedua yang harus saya lakukan adalah memeriksa data di suatu web. Bahkan saya tahu setelah mendapat kabar dari ci Karlin lewat Tofan bahwa ada salah satu teman kantor yang jadi mentor kedua saya selain Devi sebagai mentor pertama, tidak masuk karena sakit jadi saya meminta Tofan bisa mengirim tugas yang harus saya kerjakan. Namun, belum ada kabar lewat email darinya. Daripada mengganggu kerja dia, saya memutuskan bertanya kepada Tofan lewat chat Gmail.

1 jam….2 jam…3 jam….waktu terus berjalan, saya tidak merasakan kalau sudah jam makan siang saat saya melihat beberapa teman kantor saya menuju ke arah ruang makan, di mana terdapat makanan catering yang baru saja dikirim 30 menit lalu sebelum jam 12 siang. Saya memperhatikan tiba- tiba dibujuk oleh bapak officer boy lewat isyaratnya bahwa sudah saatnya untuk makan siang. Saya mengangguk atas apa yang diminta olehnya. Saya mengambil salah satu kotak makanan catering dan memperhatikan isiannya. Biasanya setiap catering yang dibuat ada macam menu makanan yang berbeda- beda dari hari ke hari. Saya akhirnya mengerti tujuan adanya catering, saya  langsung menikmati makan siang bersama beberapa teman kantor lainnya di ruang makan samping ruang kerja meski agak sempit.

Saat lagi makan siang, saya tiba- tiba diperkenalkan oleh beberapa teman kantor yang rata- rata adalah anak magang seperti saya. Namun, saya tidak menyadari ada salah satu teman magang saya, yang sama- sama penyandang disabilitas seperti saya, namanya Nanda lewat chat di Gmail. ‘Oh pantesan, dia sengaja menulis namanya di kertas pas jam makan siang tadi.’ Dengan herannya saya membaca chat dari dia di jam kerja, hanya sebentar saja obrolannya. Dia magang di sini sama temannya namanya Elvira, posisi kerjanya di bidang design.

Setelah jam makan siang selesai, jam kerja berlanjut seperti biasanya, saya dengan sibuk memonitoring salah satu facebook page di sela- sela koneksi internet yang masih tidak bagus. Saya tetap bersabar menunggu.

1 jam…2 jam berlalu, tiba- tiba suasana kerja berhenti karena disuruh ke ruang meeting untuk merayakan ulang tahun beberapa teman kantor. Katanya, biasanya yang berulang tahun pada setiap bulan harus ada perayaan bersama dan men-traktir makanan untuk kita. Bahkan ada yang harus mempersiapkan kado ulang tahun untuk seseorang yang berulang tahun. ‘Oh begitu ya. Kedengarannya menarik..’ pikir saya dalam hati. Sejam yang lumayan lama dalam perayaan ulang tahun, makan kue ulang tahun dan makan pizza yang sudah dipersiapkan oleh yang berulang tahun. Kita menikmatinya sampai lupa akan pekerjaannya.

Kembali ke meja komputer yang tadi, saya melanjutkan pekerjaan seperti biasanya sebelum jam pulang. Saat jam tangan saya sudah menunjukkan jam 18.00 malam, saya memperhatikan situasi kantor di mana ada beberapa yang sudah bersiap pulang, ada yang belum mau pulang karena mau menyelesaikan kerjaan, mungkin ngejar deadline.

Saya tidak habis pikir daripada ditunggu oleh papaku, saya diberitahu oleh teman sebelah saya, Yanti, kalau sudah waktunya untuk pulang. Saya mengiyakan dan berberes laptop dan kemudian pulang setelah berpamitan dengan beberapa teman kantor.

Begitu keluar dari kantor, suasananya menjadi gelap gulita karena memang sudah malam. Saya bertemu dengan papaku yang lagi menunggu di pos satpam dan kami langsung pulang dengan motornya.

Sampai di rumah saya, capek pun berasa padahal ini hari pertama saya magang di kantor yang lumayan jauh dari rumahku. Saya berharap agar semuanya baik- baik saja dan lancar saja. Saya tidak lupa terus bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi saya kesempatan untuk magang di kantornya di Kuningan, saya berharap untuk ke depannya bisa fokus karir di bidang yang saya geluti seperti saat ini. Bahkan saya chat ke dia (seseorang) tentang kejadian hari ini yang membuat saya semakin bersyukur. Saya berdoa sebelum pergi tidur. Tuhan tidak tuli.

[To be Contiuned....]

0 comments :

Posting Komentar