ALASAN SAYA MENYENDIRI
Ada beberapa
hal yang saya renungkan dalam masa kesendirianku. Apakah saya seorang penyendiri
yang tidak mempunyai teman sama sekali? Atau justru karena saya menutupi diri
dari lingkunganku yang membuat saya menyendiri? Atau malah karena ada alasan yang
membuat saya menyendiri, atau malah saya sendiri tidak atau alasannya? Baiklah saya
akan membahas sekarang.
* * *
* *
Saya
menyendiri karena suatu alasan yang suangaaatttt sulit kujelaskan kepada orang –
orang di sekelilingku. Alasan pertama adalah karena saya takut. Takut akan apa?
Banyak hal yang saya takuti, seperti takut dicuekin, dicemooh, tidak dianggap
dan yang terutama adalah takut kalau mereka tidak mengerti arti kehadiran saya.
Berdasarkan
alasan pertama, saya pernah mengalaminya, bukan hanya sekali saja mengalaminya melainkan pernah berkali- kali. Hal itu terjadi sejak saya berada di lingkungan
orang- orang pendengar seperti di sekolah umum, kampus dan gereja tempat saya bertumbuh yang sudah cukup lama sekali sedari kecil
(sekolah minggu) sampai sekarang. Saya tidak pernah menyadari sesekali saat
saya sudah berada di lingkungan di mana saya ditempatkan bersama orang- orang
pendengar yang sudah mengenal saya, tidak memahami tentang arti kehadiran saya.
Bertanya pun jarang karena saya tidak ingin membuat mereka yang mengenal saya
menyinggung perasaanku. Bahkan juga mereka jarang mengajak saya untuk ngobrol atau jalan. Tentunya
saya tidak mengerti alasannya, saya tidak bisa membahas alasannya apa. Saya
hanya bisa melihat mereka ngobrol atau bercanda baik secara langsung maupun secara
tidak langsung (via media chat). Saya
ingin bisa seperti mereka yang lancar dalam mengobrol atau bercandaan. Sudah
sekali ngajak bercanda langsung atau tidak langsung mereka diam. Saya tahu
mereka tidak suka disinggung atau menyinggung karena candaan atau cemoohan.
Dan saya
sudah lama berharap untuk bisa terlibat di mana pun saya berada, yang terutama
dalam pelayanan di gereja tempat saya bertumbuh. Saya sudah bersyukur dikasih
kesempatan oleh Tuhan untuk masuk kepanitiaan berapa kali dan kepengurusan
Pemuda sebagai pertama kali, setelah lama saya menunggu. Meskipun tidak dikasih
kesempatan untuk kedua kalinya dengan alasan yang sulit saya jelaskan, tetapi
saya tetap berdoa supaya yang tidak memberikan kesempatan untuk saya akan mengetahuinya
suatu saat nanti. Selain itu, alasan lain yang membuat saya cukup heran yaitu ada yang
tidak ingin sepelayanan dengan saya atau melakukan sesuatu yang tidak
diinginkan mereka. Mungkin karena saya yang pernah bermasalah atau karena
sesuatu yang mereka takuti seperti bagaimana pun saya tidak bisa
menjelaskannya.
* * *
* *
Dan alasan
kedua, saya sendiri merupakan orang yang mudah menceritakan masalahku kepada
orang yang saya percayai, akan tetapi saya begitu mudah percaya kepada orang
yang baru saya temui. Mungkin karena kelelahan hati ini terhadap orang – orang yang
telah lama mengenal saya yang menyebabkan hal demikian. Karena itulah saya memilih
untuk tidak menceritakan masalah saya kepada orang – orang agar tidak berdampak negatif bagi mereka yang mengetahui tentangku.
Dua
alasan seperti saya sebut tadi tampaknya sudah cukup menjelaskan mengapa saya
adalah seorang penyendiri. Secara pribadi, saya memiliki sisi yang tidak
terduga oleh orang- orang yang lama mengenal saya. Yang tentu saja tidak akan
saya ceritakan di sini, karena sifatnya terlalu pribadi bagi saya sendiri. Hanya
saja, saya tidak heran kalau suatu saat mereka mengetahuinya, sebab saya sama
sekali tidak ingin menutupinya dari orang- orang.
God always with me when nobody else was. |
Pribadi
saya bersyukur, sangat bersyukur sudah dilahirkan dan dibesarkan di kota tempat
saya tinggal sampai sekarang ini bisa mengenal siapa diriku dan siapa mereka
baik orang- orang pendengar maupun penyandang disabilitas yang telah pernah saya temui. Saya bersyukur bisa
mengenal mereka orang- orang yang berbeda ras, agama dan budaya walaupun mereka
memiliki perbedaan pemikiran dan kepribadian saat mengenal saya. Itulah kenapa mereka
jarang berbicara dengan saya baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Saya tidak bisa menjelaskan siapa orangnya. Saya tetap berdoa supaya suatu saat
mereka akan mengetahuinya. Jikalau
saya tidak berada di samping mereka atau saya tidak ada di tempat
mereka berada, mungkin saja mereka tidak memikirkan tentang saya.
Dan akhirnya
saya pun harus mengakhiri ocehan saya. Karena saya tidak tahu harus berbicara
apa. Tetapi, saya yakin selama mereka membiarkan saya sendirian di mana pun
saya berada saat mereka bisa bersama, bisa hang
out, bisa ngapain di luar sana, saya tidak sendiri karena Tuhan selalu ada
dan bersama- sama dengan saya. Meskpun saya mengalami banyak hal dan bingung
saya harus menceritakan kepada siapa, saya memilih merenungkannya.
[End
of my Sharing]
0 comments :
Posting Komentar