Be Careful to.......
Hello blog reader...
I have something that want to share in my blog.
I have something that want to share in my blog.
Every human life is long over and already many years, they live not only to eat, drink,
nor stay at home, even in hotel or an apartment, dressed or borrowed clothes
belongs to someone else. They can only live comfortably, free from any interference,
free from obstacles or difficulties.
Although they
sometimes don't understand that their life is
God's creation.
Let's read the verse of Genesis
on your Bible.
Why is called
Genesis?
In Genesis reminds
us of something that
never happened during
our lives, can
occur repeatedly and
nothing is missing in our life.
We are in this life will
certainly not forever good either.
We sometimes have
a problem, have something unfortunate
and unpleasant but there is something we have learned during this life.
So, I want to tell you as I expect in this blog that I
write.
Dari dulu sampai sekarang dan selamanya kita diajarkan
untuk selalu berhati- hati. Mengapa harus selalu berhati- hati? Karena di balik
hidup ini, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi, yang sekarang, yang akan
datang bahkan saat yang akan datang. Pernahkah kalian membaca berita tentang
kejadian yang tidak terduga yang menimpa nyawa hidup para korban? Bacaan
seperti berita, di Televisi, bahkan di Sosial Media yang memberitakan kejadian
seperti itu rasanya sudah sangat Takut atau tidak bisa diungkapkan dengan kata-
kata. Benar- benar mengerikan sekali setelah membacanya sampai kebawa mimpi
buruk. Meskipun tidak semua orang mau percaya pada berita atau tidak, yang
penting tetap PERCAYA-lah pada Tuhan atas rencana yang sudah diaturNya. Kita
tidak tahu kalau Tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk kita, apalagi
untuk masa depan kita bukan masa lalu. Masa lalu kita tetap dikenang bukan
dilupakan.
Lewat Perkataan dan Doa yang sering kita katakan setiap
hari dan Dia yang mencatat apa yang kita bicarakan. Dia memang TIDAK PERNAH
tidur, Dia sibuk memperhatikan kita dari atasNya, lewat cara bicara kita dalam
komunikasi (SMS, Chatting Online, BBm, WhatsApp dan SocMedia lainnya), sikap
dan perilaku kita. Kita tidak bisa melihat satu sama lainnya, kita masih bisa
merasakan apa yang orang lain rasakan dan apalagi Tuhan juga bisa melihat kita.
Dia melihat kita bukan dari mataNya sendiri tapi Dia melihat hati kita.
Walaupun ada orang di antara kita tidak pernah belajar untuk berhati- hati atau
sengaja melakukan hal- hal yang tidak benar kepada orang lain sampai membuatnya
terjatuh.
Sama seperti yang pernah saya alami selama hidupnya
ketika mengalami pergumulan dengan teman- teman dekat saya. Hidup berhati- hati
memang sangat susah bagi saya saat berkumpul dengan orang banyak yang dimulai
dari rumah, sekolah/ kampus, gereja maupun di lingkungan sekitarnya agar tidak
terjadi kecelakaan.
Jadi, saya ingin menulis beberapa hal yang membuat saya
harus berhati- hati adalah sebagai berikutnya yang saya share ini. Bukan Cuma
karena barang berharga yang membuat saya harus berhati- hati melainkan hanya yang
ada di dalam hidup saya dan orang lain.
Berhati-
hati untuk……
1.
Dalam
Pertemanan
Berteman
dengan siapa saja itu adanya enak dan menyenangkan karena bisa diajak ngobrol,
bercanda sampai menggalau bersama. Apalagi jika tidak ada teman sama sekali,
apa yang akan terjadi di dalam hidup kalian? Terasa sepi bukan? Membangun
persahabatan / pertemanan tidaklah mudah, semua membutuhkan proses panjang.
Mulai dari awal perkenalan, komunikasi internal (face to face secara
perorangan, berdua dengan teman, per kelompok) hingga komunikasi eksternal
(mencakup banyak orang yang ada di sekitarnya) kemudian membangun dan membentuk
sebuah komunitas baru untuk pertemanan yang disebut Geng atau Grup.
Apalagi
saya sendiri pada saat ini tidak sama dengan yang dulu, sebelum pindah ke
sekolah normal saya memiliki teman namun tidak banyak karena jumlah anak di
kelasnya sedikit jadi bisa ngobrol dengan mudah apalagi dengan teman di kelas
sebelah dan lainnya yang saya kenal. Dan setelah memasuki ke sekolah baru,
sekolah normal sampai kuliah ini suasananya sudah berbeda apalagi di gereja
juga. Saya sudah lama diingatkan oleh Tuhan untuk berhati- hati dalam memilih
teman atau berteman dengan mereka agar tidak jadi masalah bagi saya dan ke
depannya. Pernah saja saya mempunyai masalah saat masih di kelas SMP dan SMA. Salah
satu kejadian yang tidak terlupakan
adalah saya pernah mengalami pembullyingan oleh beberapa teman sekelas. Mau
menjelaskan alasan yang sebenarnya jadi bingung karena saya tidak punya pilihan
atau ide untuk menceritakan penyebabnya. Kejadiannya itu sudah lama sekali dari
tahun berapa. Kalau sejak SMP itu biasa saya hanya dibullying sama salah satu
cowok (saya tidak bisa menyebut siapa orangnya, saya yakin dia akan tahu
ceritanya) dan di kelas SMA saya dibullying hampir semua teman kelas karena
saya membela salah satu teman dekat saya. Begitu saya ingat, ini yang pernah
diceritain oleh Guru BK (Bimbingan Konseling) lewat rekamannya yang diberikan
ke Ortu saya dulu. Betapa sedihnya ketika saya merasakan kejadian seperti itu
dan memikirkan bagaimana di masa kuliah nanti kalau begini atau apa saya tidak
usah kuliah agar saya tidak akan pernah dibullying lagi sama teman- teman
kampus karena kekurangan saya atau tidak mau menerima saya sebagai temannya.
Memiliki
cerita dengan kisah yang menyedihkan memang sulit digambarkan karena moment itu
sudah lama sekali. Masih bisa dibayangkan bagaimana hal itu terjadi, seperti
yang saya alami selama berteman dengan teman- teman tersebut. Kadang mereka
juga masih bisa bersikap egois atau terlalu keras agar saya tidak mengikutinya,
dibiarkan sendirian. Maka hal tersebut membuat saya jadi menyendiri selamanya. Apalagi
di kuliah juga sama.
Jadi, bagi saya...mau tidak mau, saya tetep sedih dan berusaha menahan
emosi. Masih ada satu hal yang bisa saya lakukan adalah lewat DOA, saya tidak pernah
meninggalkan Tuhan selama saya berdoa dan Dia masih bisa menemani serta mau mendengar
saya. Biarkan Doa yang saya lakukan pasti akan mengubah segalanya, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin.
2.
Sikap
dan Perbuatan yang dilakukan antara saya dan orang lain
Walaupun
sikap yang didasarkan oleh sifat dan karakter yang berbeda di setiap orang dan
perbuatannya juga, semuanya yang ada tetap hati- hati karena tidak ada orang
yang tahu sisi negatif yang dimiliki orang tersebut. Melihat orang pada saat
kita ke depannya terlihat baik- baik dan di belakangnya kita tidak tahu ada
kekurangan dan kelebihannya apa. Kadang- kadang mereka bisa dilihat lewat
ceritanya berarti sudah ketahuan bahwa mereka sikapnya seperti itu, pernah
dibilang keras kepala, sombong, bijaksana dan lainnya menurut sifat positif dan
negatifnya. Kalau bagi saya dilihat dari sikap dan perbuatannya, saya memang
pendiam dan sabar. Di luar sikap dan perbuatannya saat saya berhadapan dengan mereka
saya tidak tahu mereka berkomentar atau berpendapat apa, saya yakin Tuhan bisa
melihat hati mereka yang memberi komentar seperti apa tentang saya dan
kekurangan saya walau kita tidak bertemu secara langsung.
Saya
pernah berpikir kalau selama ini kenapa mereka kok tahu dan bisa ngomong
seperti ada buruknya atau sisi negatif tentang saya, maka saya tidak suka kalau
dikatakan dengan kata- kata kotor atau kata- kata yang membuat saya
tersinggung. Apa yang telah mereka pikirkan dari dulu sampai sekarang saat
bertemu dengan saya. Meskipun dulu saya pernah bersikap ada yang tidak benar di
hadapan mereka, saya bahkan tidak mengerti harus berbuat apa dan maka saya
berdoa kepada Tuhan agar tidak akan pernah terjadi sampai saat ini walaupun
saya sudah berubah sikapnya, tidak seperti dulu yang membuat mereka tidak suka
karena saya ada kekurangan pendengaran. Saya juga apalagi karena mereka kadang
ada egois untuk berbicara dan bersikap bahkan kurang rasa menghargai saya
sebagai teman, namun saya sudah berusaha untuk tidak berpikir buruk karena itu
kecuali masih berharap agar semuanya baik- baik saja
3.
Menulis
Status di Sosial Media
Belajar
menulis dengan kata- kata yang bagus dan sesuai dengan bahasanya untuk membuat
lebih mudah dimengerti oleh orang lain ternyata tidak mudah, apalagi bagi yang
membaca. Sudah lama diajarkan dari sejak sekolah TK sampai kuliah, bahasanya kadang
baik dan ada artinya sehingga banyak yang ngelike status bahkan memberi
komentar, walaupun ada juga tidak meng-like karena sudah tahu maksudnya apa jadi
tidak perlu like atau comment. Dan sebaliknya ada yang menulis status dengan
bahasanya berantakan dan tidak sesuai dengan tenses atau lainnya, sampai ada
yang memberi komentar negatif yang membuat orang yang menulis menjadi
tersinggung atau tidak memberi komentar sama sekali kecuali jika ada yang
menyarankan atau menegur daripada memaki di setiap Sosial Media.
Mendengar saran atau nasihat yang diberikan
tentang Media Sosial memang harus dituruti terutama para remaja, pemuda, orang
dewasa sampai orang tua. Tuhan menciptakan sepasang tangan untuk kita semua,
kita seharusnya menggunakannya dengan sebaik mungkin terutama pada saat menulis
atau mengetik tulisan. Bukan hanya menulis di kertas atau di buku, kalau
menulis di tempat biasa juga bakal dibaca sama orang lain atau di sekitarnya. Berbeda
dengan chatting di aplikasi dalam suatu handphone seperti BBM, WhatsApp, Line
atau aplikasi chatting lainnya yang bersifat tertutup, tidak akan bisa dibaca
oleh orang lain. Lebih berbeda apalagi di Sosial Media seperti Facebook,
Twitter, Path dan lainnya seiring dengan berkembangnya teknologi yang sudah berkembang
dan makin bervariasi menurut generasinya, yang membuat orang- orang tertarik
untuk menggunakan aplikasi ini itu tanpa menyadari ada kekurangan dari itu
karena Sosial Media itu bersifat terbuka sehingga mudah dibaca oleh banyak
orang.
Meskipun
menulis itu ada manfaatnya bagi yang membaca, pastikan seperti apakah orang
yang suka menulis dengan kata- kata indah dan enak dibaca atau dipandang orang
lain, yang pasti yang membaca merasa sangat senang daripada menulis dengan
bahasa yang salah dan komentar yang salah akan membuat orang lain bisa marah
atau cepat tersinggung.
Saya
awalnya sudah memiliki sosial media yang bernama Friendster, pertama kali pernah
dibuatkan oleh kakakku karena pengen tahu. Sejak itu saya tidak tahu ada
manfaatnya atau tidak karena saya masih kelas SMP. Beberapa tahun kemudian
mengikuti berkembangnya teknologi baru dan aplikasi baru diganti lagi dengan
Facebook kemudian Twitter. Tidak hanya saya saja, teman- teman lain juga
memiliki aplikasi yang sama sampai pernah iseng menulis status sampai menggalau
di Timeline pada suatu sosial media hingga sampai kapan tanpa menyadari bahwa
menulis status di suatu sosial media sama dengan membuang waktu untuk hal- hal
yang harus dikerjakan. Memang sudah lama sekali dan yang tidak terlupakan bagi
saya, pernah sekali menulis status serta komentar dengan bahasa yang salah pemenggalan
kata sampai ditegur di Friendster maupun Facebook, Twitter juga apalagi pas itu
saya masih kelas SMP atau SMA. Lama kelamaan dan sampai sekarang saya berubah
niat untuk tidak akan pernah mengikuti apa yang orang lain lakukan, meskipun
selera tiap orang masing- masing berbeda dalam menulis status. Saya belajar
untuk berhati- hati dalam menulis apapun di status suatu sosial media agar
tidak menjadi batu sandungan. Saya hanya membiarkan apa yang saya tuliskan di
statusnya agar tetap menjadi berkat bagi yang membaca. Apalagi juga saat
menulis di aplikasi blogger, wordpress dan memposting foto atau video agar
tidak mengandung SARA.
Demikian
juga dengan teman- teman yang menulis di sosial media tidak sesering saya,
kadang ada waktu untuk menulis kadang tidak ada waktu untuk menulis tetapi ada
waktu untuk bekerja atau melakukan pekerjaan lain tetapi masih bisa chatting di
BBm, WA atau Line walaupun jarang terlihat di setiap keadaan.
4.
Perkataan
serta Doa
Mau
mengatakan sesuatu seperti berbicara, ngobrol atau bercerita atau curhat,
berpidato atau menyanyi tidak selalu terlihat mudah jika tidak pintar
menggunakan bahasa yang baik seperti orang- orang yang lulusan di Jurnalistik
sampai jadi pembawa acara atau reporter di Televisi atau Iklan. Menjadi apa
yang diinginkan harus memiliki wawasan bahasa yang baik termasuk menulis dan
membaca agar tidak akan menjadi salah dalam ngomong. Tuhan menciptakan sebuah
mulut kepada kita yang berguna untuk berbicara. Masa digunakan untuk tidak
berbicara sama sekali? Tidak kan, diam saja boleh kecuali hanya mau
mendengarkan.
Berhati-
hatilah dalam berbicara, gunakan mulut yang baik bukan untuk hal yang jahat. Begitulah
di bacaan Alkitab dan renungan harian yang mengatakan tentang mulut dan
berbicara. Terkadang orang seperti pada kalangan orang- orang muda yang
pendidikannya kurang baik dan terlantar bisa saja sampai terjadi tawuran dan
melakukan demonstrasi dengan kata- kata kotor di depan orang yang ada seperti
Presiden atau Wakil Presiden atau siapapun orangnya, mereka hanya tidak
mengerti maksud dari apa yang telah dibicarakannya, masih bisa mencela, menghina,
mengolok- olok dan memaki hingga diketahui oleh banyak orang sampai di sosial
media maupun di internet, televisi. Memalukan bukan?
Tuhan
sudah berjanji untuk kita yang menjadi ciptaan Tuhan, kita seharusnya mengerti
menggunakan mulut itu harus hati- hati karena ada bahaya yang datang dari mana
akan mencelakai hidup bagi yang salah dalam berbicara. ‘Kita Tahu Tuhan menempatkan
MULUT di depan kita agar kita tidak membicarakan orang lain di belakang.’
Maksud dari pepatah yang diberikan itu adalah kita sudah diberikan yang baik
melalui mulut agar bisa memberkati orang lain tanpa harus menyakiti atau memfitnah
atau menyinggung perasaan.
Seperti
dalam cerita tentang saya sendiri pernah merasakan hal yang sama sejak saya
masuk ke sekolah normal hingga kuliah dan di gereja, teman- teman saya hampir
semua masih belum mengerti tentang kekurangan saya. Pernah sekali saya
dikatakan ‘TULI’, ‘BODOH’, ‘TOLOL’ atau apalah yang sering dikatakan dari mulut
ke mulut tanpa sepengetahuan saya secara diam- diam, bisa juga lewat sosial
media atau chatting tertutup seperti BBm, WA atau Line. Dan ada juga kadang
dengan sepengetahuan saya, kadang saya masih bisa melihat apa yang mereka
ngomongkan dari belakang tetapi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan
kecuali saya masih bisa merasakan kata- kata yang sedikit celaan. Saya mencoba
untuk menahan emosi, berusaha untuk tidak marah dan pernah hampir menangis ketika
saya merasa seakan- akan dibullying oleh beberapa teman lewat perkataan jahat
padahal ada yang tahu bahwa saya itu satu- satunya SPESIAL di antara mereka tetapi
saya tidak tahu apanya spesial, ada di mana letaknya spesial itu yang ada pada
diri saya karena saya orangnya biasa- biasa bukan artis yang ada di film- film.
Seperti yang pernah dibilang beberapa teman atau siapa bahwa saya itu orangnya
mudah tersinggung sampai sakit hati kalau mereka sengaja melakukan hal yang ada
di belakangnya tanpa sepengetahuan saya, bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Saya
sudah banyak berdoa agar saya tidak ikut- ikutan apa yang sedang mereka
lakukan, tindakannya tidak baik dan tidak patut dicontoh. Meskipun saya tahu
selera yang dimiliki saya dan mereka berbeda, ngobrol juga bisa sampai mana dan
beralih topik malah berubah topik lain yang membuat saya dan lainnya bingung. Selain
tidak cocok lagi dalam berteman, pembicaraan juga bisa tidak cocok dan tidak
sesuai apa yang dibicarakan bisa- bisa merasa tersingkirkan dari pertemanan. Saya
sendiri jarang sekali bahkan pernah tidak pernah ikut ngobrol di hadapan mereka
selama pergaulan, suasananya tidak sama dengan teman- teman saya dulu sejak
saya masih di SLB. Sedikit teman yang saya punya, kalau sudah ngobrol di mereka
suara saya jadi seperti binatang karena nadanya terlalu tinggi dan kadang
sengau tetapi suara saya memang beda. Sudah lama pernah diajarkan oleh guru
wicara sebelum saya pindah ke sekolah normal, saya sengaja diajarkan mamaku
untuk mengubah fonem berbicara agar jelas terdengar teman- teman normal. Susah juga
sampai saat ini, saya masih normal- normal saja dalam berbicara atau bertanya,
tidak semua teman mengerti apa yang saya ngomongkan sampai harus menulis di
kertas atau mengetik di handphone. Sebaliknya, mereka juga begitu saya sendiri
tidak mengerti mereka kadang kurang sabar untuk mau menulis kadang malas
berbicara dengan saya.
Mendengar
semua hal itu dan mengalaminya rasanya sedih sekali dan mau pecah yang saya
pikirkan. Saya berusaha untuk tidak berpikir negatif tentang perkataan, saya
hanya yakin Tuhan pasti akan melihat siapapun di antara mereka yang suka
membicarakan tentang saya sampai membisikkan dari mulut ke mulut dari belakang
saya ternyata akan bisa kena malapetaka atau kena karma di hari yang akan
datang. Begitulah ceritanya yang pernah terjadi pada saya lewat alam mimpi
beberapa minggu lalu. Saya bermimpi bahwa saya sengaja diperingatkan oleh Tuhan
untuk berhati- hati saat berhadapan dengan teman- teman baik orang baru ataupun
lama, saudara, sahabat, teman maupun pasangan hidup, lalu mimpi lagi saya diberitahu
olehNya di mataNya sendiri bahwa ada yang suka membicarakan tentang saya. Saya
terbangun dari mimpi dan menyadari apa maksudnya dari mimpi itu ternyata benar
karena sebelumnya saya tidak merasakan ada yang sengaja membicarakan saya. ‘Oh gitu ya, kok kenapa
saya tidak merasakannya dari awalnya?’ Saya tidak mengingat siapa
yang ngomongin saya kecuali Tuhan yang tahu orangnya. Tidak hanya perkataan
saja harus berhati- hati, Doa juga harus berhati- hati. Jika sudah berdoa semua
harus dilewati dengan perkataan yang baik, bersifat menghormati kemuliaan Tuhan
bukan melawan kehendakNya atau menentangNya, tidak muluk- muluk dalam berdoa
namun disertai dengan kesungguhan sampai Tuhan mau mendengar kita. Itulah tujuan
dari topik berhati- hati dalam berkata dan berdoa.
5.
Mengikuti
Pelayanan di suatu tempat
Seperti
yang pernah saya ceritakan di blog sebelumnya tentang berkat dari hasil
pelayanan, yang digunakan untuk memuliakan namaNya dan menyenangkan hati Tuhan
bukan untuk kita. Mengikuti pelayanan juga harus hati- hati karena pada awalnya
gampang lalu saat mengerjakan tugas itu tidak selalu gampang, banyak proses
atau tantangan yang harus dilewati satu- persatu hingga selesai. Jika melakukan
kesalahan sekali saja memang wajar saja, lain kali jangan sampai terjadi lagi. Seperti
halnya dalam melayani lewat Pelayan Rohani di gereja seperti usher, liturgis,
pemusik atau multimedia harus ada latihan atau training supaya pas hari H
pastilah sudah siap sekali untuk melayani. Apalagi di dalam pekerjaan
perkantoran, sekolah, kuliah maupun di rumah juga harus berhati- hati agar
tidak menimbulkan konflik atau pertengkaran.
Dalam
ringkasan singkat di atas itu, saya pernah merasakan apa yang sudah lama
melakukan pekerjaan dan pelayanan kadang melakukan kesalahan besar atau kecil
karena kurang berhati- hatinya. Mereka juga tidak tahu saya ada kekurangan
pendengaran sampai merasa disalahin terus- menerus. Wajar saja sudah disalahin
namun mereka tidak mengerjakan apa- apa sebelum hari H. Mau merasa kesal atau
tidak ya saya tidak mau memikirkannya karena sudah belajar banyak ternyata
hasil yang dilakukan tidak selalu maksimal dari apa yang didapatkan sebelumnya.
Cukup bersyukur saja atas apa yang telah diperoleh dan terimalah keburukan yang
terjadi atas pekerjaan atau pelayanan tersebut. Biarkanlah pelayanan atau
pekerjaan yang dilakukan memberkati banyak orang daripada menjadi batu
sandungan bagi kita.
‘Inilah cerita saya berdasarkan topik yang saya berikan
sebelumnya. Saya rasa bagi yang membaca mungkin merasakan hal yang sama dengan
saya, walaupun kalian normal dan saya ada kekurangan pendengaran. Bagaimanapun dan
selama hidup yang penuh perjuangan, penuh berhati- hati dan penuh waspada
memang tidak mudah. Hanya Tuhan yang tahu rencana kita ke depannya nanti, tidak
ada yang kebetulan.’
Just BELIEVE and PRAY HARD!!!
0 comments :
Posting Komentar